1. BANYUWANGI
  2. INFO BANYUWANGI

Begini cara Bupati Anas stabilkan harga sembako di Banyuwangi

Harga cabai di Banyuwangi Rp 60 ribu per kilogram

©2017 Merdeka.com Reporter : Muhammad Hasits | Senin, 23 Januari 2017 15:53

Merdeka.com, Banyuwangi - Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas meninjau pelaksanaan operasi pasar bahan pokok di Pasar Banyuwangi, Senin (23/1). Dalam Operasi Stabilisasi Harga Pangan (OSHP), Anas memastika harga operasi pasar lebih murah dibanding harga pasar.

Anas mengunjungi lokasi operasi yang menjual sejumlah bahan pokok kebutuhan rumah tangga yang menggunakan mobil bak terbuka. Beragam kebutuhan pokok dijual, mulai minyak goreng, gula pasir, beras, hingga cabai rawit.

"Ibu beli cabai juga ya. Harganya di sini lebih murah?” tanya Anas kepada seorang pembeli.

Bupati Anas mengamati satu per satu sembako yang dijual bulog ini. Gula dibanderol Rp 12.200 per kilogram, minyak goreng kemasan 1 liter dijual Rp 11.300, beras kemasan 5 kilogram dijual mulai harga Rp 43.500 hingga Rp 49.500. Selain itu juga dijual cabai rawit dengan harga Rp 60 ribu per kilogram.

Anas memaparkan, operasi pasar ini merupakan kerja sama Pemkab Banyuwangi dan Badan Usaha Logistik (Bulog) Subdivre 9 Banyuwangi. Tujuannya untuk melakukan stabilisasi harga.

"Sehingga, OSHP ini bisa menjembatani masyarakat yang merasa kemahalan, bisa beli di operasi di sini. Tadi kita sudah cek, seperti harga cabai yang di pasar Rp 100.000 per kilogram, di sini Rp 60.000 per kilogram,” ujarnya.  

Untuk itu, Anas mengimbau agar masyarakat bisa memanfaatkan operasi pasar yang digelar Bulog di 8 titik ini. "Titik-titik itu tersebar dari wilayah utara sampai selatan Banyuwangi. Per hari rata-rata delapan titik,” kata Bupati Anas.  

Dalam kesempatan tersebut, Anas juga menyempatkan diri mengecek harga cabai di pedagang yang ada di Pasar Banyuwangi. “Ini satu kilogram berapa harganya?” tanya bupati Anas kepada salah seorang pedagang.

"Rp 100.000 per kilogram, Pak. Tiga hari lalu sempat turun, tapi sekarang sudah kembali Rp 100.000 per kilogram,” jawab Misriyah, salah seorang pedagang.

Anas mengatakan, fenomena harga cabai di satu sisi memang menguntungkan petani, namun di sisi lain memberatkan konsumen. Cabai dari Banyuwangi sendiri telah banyak dikirim ke daerah lain.

"Jadi operasi pasar yang dilakukan bersama Bulog ini sebagai upaya untuk menjembatani konsumen yang mungkin terasa berat dengan kenaikan harga. Pemkab Banyuwangi juga telah memfasilitasi Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) untuk bersinergi dengan Bulog dalam hal penyediaan pangan di desa untuk menekan harga. Sudah ada delapan Bumdes yang bersinergi dengan Bulog,” paparnya.

Sementara itu, Kepala Perum Bulog Sub Drive Wilayah IX, Banyuwangi, Guna Dharma Nugrahwan menambahkan, operasi ini digelar untuk menstabilkan harga bahan pokok ini digelar mulai 20 Desember 2016 lalu dan akan terus berlangsung sampai harga stabil.  

Sejak digelar, lanjut dia, Bulog mampu menjual beras premiun sebanyak 150 ton dan cabai 1,7 ton.  ”Alhamdulillah, kita masih dapat pasokan dari petani lokal Banyuwangi setiap harinya, baik untuk beras maupun cabai,” jelas Dharma.

(MH/MH)
  1. Harga Cabai
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA