1. BANYUWANGI
  2. INFO BANYUWANGI

Marak daging oplosan, Anas imbau warga 'puasa' daging selama Ramadan

Anas mengaku belum mampu mengendalikan harga daging di pasaran sebagai antisipasi peredaran daging oplosan seperti di Surabaya.

Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas. ©2016 Merdeka.com Reporter : Mochammad Andriansyah | Jum'at, 27 Mei 2016 11:34

Merdeka.com, Banyuwangi - Seperti tahun-tahun sebelumnya, jelang Ramadan di 2016 ini, harga bahan pangan di sejumlah daerah, termasuk Banyuwangi, Jawa Timur, mengalami kenaikan. ‎Tak terkecuali harga daging sapi yang terus melonjak.

Meski begitu, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan pasokan sembako di daerahnya masih tergolong aman. "Di bulan puasa nanti, sembako di Banyuwangi bagus," kata Bupati Anas, Jumat (27/5).

Dia melanjutkan, saat memasuki Ramadan nanti harga sembako tidak ada masalah. "Harapan kami harga cabai dan bahan pokok lainnya tidak ada masalah. Untuk harga gabah di Banyuwangi bagus, kualitasnya juga baik," ucap Anas yakin.

Hanya saja, Anas mengaku belum mampu mengendalikan harga daging di pasaran sebagai antisipasi peredaran daging oplosan seperti di Surabaya. Namun demikian dia mengimbau warganya berhati-hati mengkonsumsi daging.

‎Seperti diketahui, Kamis kemarin (26/5), Polda Jawa Timur mengungkap peredaran daging oplosan di Surabaya. Unit Subdit Indagsi Ditreskrimsus Polda Jawa Timur menemukan 16 kilogram daging sapi campur babi dijual di Pasar Semolowaru, Surabaya.

Nah, untuk menghindari hal-hal semacam itu, Anas mengajak warganya untuk sementara waktu 'puasa' daging pada Ramadan ini. "Karena harga daging sangat mahal, saya mengimbau masyarakat agar tidak mengkonsumsi daging sementara waktu selama bulan puasa," ujar Anas.

Pun begitu bagi pegawai negeri sipil (PNS) di Banyuwangi. Mantan anggota MPR/DPR ini mengajak untuk mengkonsumsi produk-produk lokal. "Bagi para PNS juga saya sarankan untuk membeli makan-makanan lokal. Untuk buah-buahan, juga sebaiknya mengkonsumsi buah lokal, bukan buah impor," kata Anas menandaskan.

Sementara itu, ‎informasi dari Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Pertambangan (Disperindagtam) Banyuwangi, operasi pasar (OP) akan digelar pada 1 hingga 30 Juni mendatang. Sejumlah bahan pokok mulai beras premium, minyak goreng, gula pasir dan tepung terigu, akan dijual di bawah harga pasaran.

Kepala Disperindagtam, Hary Cahyo Purnomo, mengatakan OP yang digelar selama Ramadan untuk seluruh masyarakat Banyuwangi. Setiap hari, OP akan digelar mulai pukul 08.00 hingga 13.00 WIB di dua titik berbeda secara bergantian.

OP dilakukan untuk menjaga stabilitas harga bahan pokok selama Ramadan, serta menekan laju inflasi di Banyuwangi. "Selama puasa, biasanya konsumsi masyarakat justru meningkat. Dikhawatirkan hal ini akan memicu kenaikan harga. Lewat OP ini kami harap bisa menjaga ketersediaan sembako dan mengendalikan harga bahan pokok," kata Hary.

OP akan digelar di 20 pasar yang tersebar di Banyuwangi, seperti Pasar Blambangan, Licin, Rogojampi, Songgon, Genteng dan Sumbergondo. "OP ini nanti akan diawali dari Pasar Banyuwangi dan Pasar Jajag pada 1 sampai 2 Juni 2016. Berturut-turut menyusul pasar lainnya yang tersebar di 16 kecamatan," ucapnya.

Hary melanjutkan, harga sembako dalam OP nanti dipastikan lebih murah dibandingkan harga sembako di pasaran. Misalkan harga beras di pasar Rp 9.800 per kilogram, di OP hanya dijual Rp 8.750 per kilogram. "Beras akan kami jual dalam bentuk kemasan isi 5 kilogram tiap saknya," katanya.

Untuk minyak goreng di OP akan dijual Rp 11.500 per liter, gula pasir Rp 12.750 per kilogram dan tepung terigu Rp 7.250 per kilogram. "Untuk semua jenis sembako tersebut, setiap orang hanya diperkenankan membeli masing-masing dua paket. Kalau beras maksimal 10 kilogram atau 2 sak, minyak goreng 2 liter, tepung terigu dan gula pasir masing-masing 2 kilogram," ujarnya.

Target OP dalam satu hari, dipastikan bisa mendistribusikan 650 kg beras, 750 liter minyak goreng, 200 kg tepung terigu dan 750 kg gula pasir. "Sehingga selama satu bulan, konsumsi beras premium di Banyuwangi kami perkirakan mencapai 13 ton, gula pasir 15 ton, tepung terigu 4 ton, dan minyak goreng 15.000 liter," ujar Hary.

Selain menggelar OP, Disperindagtam juga akan bekerja sama dengan Bulog untuk menggelar fasilitasi pasar murah dan pasar moderen di enam kecamatan mulai 8 Juni hingga 5 Juli 2016.

"Disperindagtam juga akan menggelar operasi pasar murah khusus komoditi gula bekerja sama dengan Perusahaan Pedagang Indonesia (PPI) dari tanggal 25 Mei hingga 2 Juli 2016," kata Hary.

(MT/MA)
  1. Peristiwa
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA