1. BANYUWANGI
  2. INFO BANYUWANGI

Nikmatnya ragam wedang hangat khas Pierre Tendean Cafe di Banyuwangi

Di sana, pengunjung akan dimanjakan dengan puluhan minuman hangat dari penjuru nusantara.

Pierre Tendean Cafe. ©2016 Merdeka.com Reporter : Suci Rachmaningtyas | Kamis, 30 Juni 2016 16:04

Merdeka.com, Banyuwangi - Memasuki bulan Juni, musim penghujan mulai menyapa beberapa daerah di Indonesia. Termasuk Banyuwangi, kabupaten di ujung paling Timur pulau Jawa. Tak salah jika Anda menghangatkan diri dengan meminum wedang atau minuman hangat selepas beraktivitas.

Jika Anda sedang berkunjung di kota Seribu Gandrung, sempatkan untuk 'nyruput wedang' khas Pierre Tendean Cafe. Di sana, pengunjung akan dimanjakan dengan puluhan minuman hangat dari penjuru nusantara.

Menu hangat andalan Pierre Tendean Cafe berupa wedang Jahe Aren, wedang Kopi Kapulaga, wedang Kunyit, wedang Saraba khas Makassar, dan Bir Pletok khas Betawi. Pengunjung dapat menikmati beragam wedang khas nusantara tersebut dari jam 09.00 sampai 02.00 WIB.

Uniknya, Pierre Tendean Cafe menyajikan ragam minuman seperti Temulawak atau Secang yang disajikan dengan tambahan butter cream. Menurut pegawai di sana, Rozikin, Pierre Tendean Kafe sengaja memberi inovasi pada minuman jadul alias zaman dulu tersebut agar tetap diminati oleh kalangan muda mudi.

Misalnya saja minuman yang menjadi jawara di sana yaitu Mocktail Daun Jeruk. Minuman segar tersebut berbahan dasar tradisional seperti daun serai, biji selasih dan jeruk nipis yang dicampur dengan soda. Menu lain yang tak kalah pamor adalah Secang Cream dan Temulawak Float untuk pilihan minuman dingin menyegarkan.

Kafe yang berdiri sejak 2014 tersebut berkonsep vintage. Di sana pengunjung akan merasakan suasana tempoe doeloe dengan berbagai barang antik berupa kursi, meja, hingga interior di dalamnya. Belum lagi didukung oleh bangunan tua yang dulunya adalah bekas stasiun lama Banyuwangi

Selain menyajikan minuman tradisional, kafe yang berlokasi di areal ruko Jalan Pierre Tendean tersebut juga menyajikan menu angkringan berupa nasi kucing dengan harga relatif terjangkau. Di sana menjadi tempat nonkrong yang sering dikunjungi oleh turis backpacker mancanegara.

"Saya di Banyuwangi sudah tiga hari setelah mengeksplorasi Kawah Ijen dan pantai Sukomade. Senang sekali bisa merasakan minuman asli daerah Indonesia di satu tempat yang unik seperti di sini," ujar salah satu pengunjung asal Belgia, Bob, yang memesan kopi Kapulaga.

(MT/SR)
  1. Info Kota
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA