1. BANYUWANGI
  2. INFO BANYUWANGI

Program Pujasera Banyuwangi raih TOP 35 Inovasi Layanan Publik

Program ini mencoba menyentuh kesadaran masyarakat agar mau merubah kebiasaan kurang sehat, seperti BAB sembarangan.

Program Pujasera Banyuwangi raih TOP 35 Inovasi Layanan Publik. ©2016 Merdeka.com Reporter : Mochammad Andriansyah | Kamis, 26 Mei 2016 17:53

Merdeka.com, Banyuwangi - Program Pergunakan Jamban Sehat, Rakyat Aman (Pujasera) yang digagas Pemkab Banyuwangi, Jawa Timur. Raih penghargaan Top 35 Inovasi Layanan Publik dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB).

Penghargaan ini, diserahkan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) dan diterima langsung oleh Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas di Hotel Bidakara, Jakarta‎. "Kami gembira program Pujasera mendapat penilaian terbaik dari kementerian. Kami berharap program ini nantinya bisa bermanfaat lebih luas dan bisa diduplikasi oleh seluruh daerah di Indonesia," kata Bupati Anas via pesan tertulisnya, Kamis (26/5).

Dijelaskan Anas, program Pujasera merupakan inovasi pemerintah daerah di bidang kesehatan yang mewujudkan masyarakat bebas buang air besar (BAB) di sembarang tempat (Open Defecation Free/ODF).

Suami Ipuk Fiestiandani ini juga mengatakan, program tersebut menjadi instrumen penting Pemkab Banyuwangi untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat. "Kami ingin masyarakat Banyuwangi memiliki kualitas kesehatan yang baik," katanya.

Melalui program ini, pihaknya mencoba menyentuh kesadaran masyarakat agar mau mengubah kebiasaan kurang sehat, seperti BAB sembarangan. "Pelaksanaannya kami melibatkan banyak pihak mulai tokoh masyarakat, tokoh agama dan Satgas ODF yang berjumlah 50 orang," ujarnya.

Kepala Dinas Kesehatan Banyuwangi, Wiji Lestariono mengatakan program Pujasera dilakukan di Kecamatan Cluring,yang mayoritas wargaanya suka BAB sembarangan di sungai. Padahal sungai tersebut juga digunakan untuk mandi dan mencuci pakaian.

Lewat program ini, ‎masyarakat diedukasi untuk tidak BAB sembarangan,namun menggunakan jamban. Meskipun awalnya sulit setelah program ini berjalan, warga yang BAB sembarangan telah banyak berkurang.

"Di wilayah ini kepemilikan jamban masih rendah. Kami lakukan kampanye bebas buang air besar di sembarang tempat secara massif," kata Wiji.

Selain itu, program ini juga memfasilitasi warga miskin untuk mendapatkan pinjaman lunak dan bermitra dengan penyedia bahan bangunan untuk mendirikan jamban. Di dusun setempat juga dibentuk Arisan Jamban, yang diikuti warga kurang mampu.

"Dari arisan ini setiap bulan terbangun rata-rata 288 jamban. Setelah itu, warga dan kader Pujasera bersama-sama membangunkan jamban untuk warga kurang mampu. Juga ada intervensi pemerintah dalam bentuk bantuan untuk melengkapinya," kata dokter yang akrab disapa Rio tersebut.

Sebelum meraih penghargaan, program Pujasera ini juga sempat meraih TOP 99 Inovasi Layanan Publik. Hasil dari penilaian lanjutan tim Kementerian PAN-RB ke Banyuwangi, inovasi tersebut berhasil masuk TOP 35 Inovasi Layanan Publik.

(FF/MA)
  1. Info Banyuwangi
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA