1. BANYUWANGI
  2. GAYA HIDUP

Kefin, bocah 14 tahun sudah bisa modif motor kelas retro

SMK Muhamadiyah adakan kontes motor modifikasi.

©2016 Merdeka.com Reporter : Mohammad Ulil Albab | Sabtu, 27 Agustus 2016 17:46

Merdeka.com, Banyuwangi - Untuk memeriahkan HUT RI ke 71, SMK Muhamadiah 6 Rogojampi mengadakan lomba sepeda motor modifikasi se-Jawa - Bali. Berlangsung selama dua hari mulai Sabtu (27-28/8). Selain itu, kegiatan lomba modifikasi motor ini juga bertujuan untuk memberi ruang kepada generasi muda agar bisa menunjukkan kreativitasnya. Salah satu pesertanya adalah Kefin berusia 14 tahun.

"Kan selama ini kreativitasnya hanya balap drag. Sekarang lebih diarahkan ke tampilan motor supaya enak dilihat," ujar Cristanto (33), ketua penyelenggara modif motor dari JS Modifive Banyuwangi, yang bekerjasama dengan pihak sekolahan.

Sementara itu, Inonu Thaimya (42), Kepala Sekolah SMK Muhamadiyah 6 Rogojampi juga mengatakan hal serupa. Terutama agar para generasi muda yang masih suka bermain motor drag bisa beralih ke seni memodifikasi motor.

"Karena anak-anak yang masih suka motor drag saya lihatnya terjebak ke arah negatif. Pengennya lebih terarah, soalnya ini kan gak dipakai di jalan," tutur Inonu.

Penilaian lomba modif sepeda motor ini, Cristnto memang lebih ke arah tampilan sepeda motor. Bukan penilaian seberapa besar kapasitas CC motor. "Penilain umumnya kerapian, kelistrikan, tampilan universal motor. Kalau soal kapasitas mesin dalam kontes modifikasi enggak dinilai," jelas Cristanto.

Di Banyuwangi sendiri, kata Critanto sudah 10 tahun ini tidak ada kontes modif sepeda motor. Dia sendiri merasa bangga bisa ketika Banyuwangi bisa kembali menjadi tuan rumah kontes.

Dia melanjutkan saat ini, pesertanya berasal yang dari Jawa Barat Jawa Tengah, Jawa Timur dan Bali. "Terjauh dari Bekasi. Total motor yang ikut kontes ada 130 unit," jelasnya.

Pria yang sudah mengoleksi 200 piala juara kontes ini, mengaku modal yang dikeluarkan untuk biaya modif bila dibandingkan dengan hadian utama yang diterima tidak sebanding. Juara pertama, pemenang hanyak akan mendapat hadiah uang Rp 1 juta.

"Tapi ini bukan soal hadiahnya. Tapi hobi. Habis berapa pun tidak akan dihitung. Saya mulai SMP sudah suka modif motor. Penghargaan ototren saya ada 200 piala. Paling bergengsi juara nasional kontes honda 2012 di Bali," tuturnya.

Biaya modif motor yang sedang dilombakan ini rata-rata menghabiskan uang Rp 10-20 juta lebih. Tergantung kelas motor yang dilombakan.

"Kelas retro jap style minimal di atas sepuluh juta. Ini yang dimodif jenis motor tiger, scorpio, GL Max. Biasanya anak anak ini belajar dari baca di tabloid motor roda dua," tuturnya.

Kefin (14) Salah satu peserta termuda asal Rogojampi membawa empat motor modif kelas retro jap style. Sebuah modifikasi motor-motor besar seperti gaya Harley Davidson.

"Ini habis modifnya gak dihitung. Yang digarap lebih ke bodi sama rangka. Namanya scranbler. Ini motor mega pro. Saya senang modif sudah sejak umur 10 tahun," tutur Kefin, yang saat ini masih sekolah di SMPK Banyuwangi.

Saat ditanya apa yang disukai dari modif, Kefin hanya menjawab tertarik sama model modifikasi. "Saya tertarik sama modelnya. Yang bantu ayah sama temen-temen club. Ayah buka bengkel mobil sama toko bangunan," ujar Kefin.

Cristanto menambahkan, Kefin tergolong generasi Anak-anak yang langka. Bila sebagian besar masih suka dengan gaya motor drag atau kecepatan, Kefin sudah menyukai motor besar.
"Scranbler ini sebangsa trel. Aliran Eropa. Kefin ini peserta termuda. Dia termasuk unik, dengan alirannya seperti ini," jelas Cristanto.

(MH/MUA)
  1. Industri kreatif
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA