1. BANYUWANGI
  2. GAYA HIDUP

Optimalkan pelayanan kesehatan, Puskesmas Sempu punya pemburu orang sakit

Nyono mulai keliling untuk mencari orang sakit antara pukul 08.00-11.00 WIB. Dia akan terus keliling meski tidak ada laporan warga sakit.

Nyono Manis. ©2017 Merdeka.com Reporter : Farah Fuadona | Kamis, 31 Agustus 2017 13:09

Merdeka.com, Banyuwangi - Nyono Manis (52), petugas kebersihan di Puskesmas Sempu, saat ini punya tugas baru. Setiap hari Nyono keliling menggunakan sepeda motor dinas untuk berburu masyarakat Kecamatan Sempu, Kabupaten Banyuwangi yang sedang sakit.

Armada sepeda motor dengan tulisan "Pemburu Masyarakat Sakit" juga dilengkapi dengan box obat-obatan, perlengkapan medis, dan lampu sirene untuk keadaan darurat. Nyono juga dibekali alat komunikasi HT.

Nyono mulai keliling untuk mencari orang sakit antara pukul 08.00-11.00 WIB. Dia akan terus keliling meski tidak ada laporan warga sakit.

Nyono memang bukan petugas medis, namun dia hanya bertugas mencari orang sakit untuk kemudian diantar atau dilaporkan kepada petugas kesehatan di Puskesmas dan Bidan wilayah.

"Setelah menemukan warga sakit, saya akan memberitahu dokter atau bidan wilayah untuk ditindaklanjuti pengobatannya, juga mendapatkan pendampingan," ujar Nyono kepada Merdeka Banyuwangi, Rabu (30/8).

Sejak berburu orang sakit di Kecamatan Sempu, Maret 2017. Nyono sudah menemukan 100 warga lebih untuk kemudian mendapat layanan kesehatan.

"Tadinya dia hanya bagian cleaning servis, tapi sudah PNS. Dia dipilih karena orangnya gaul, ramah, dan tergabung dengan komunitas dengan masyarakat," kata Kepala Puskesmas Sempu, Hadi Kusairi.

Hadi menjelaskan, motor yang digunakan Nyono untuk berburu orang sakit merupakan inventaris pukesmas. "Kami sulap sedemikian rupa agar bisa dimanfaatkan untuk mencari masyarakat miskin yang sakit dan kesulitan untuk berobat," ujarnya.

Sistem pelayanan jemput bola warga sakit ini, kata Hadi bukan hanya dilakukan Nyono yang pro aktif berburu setiap hari. Puskesmas Sempu sejak tahun lalu juga telah menggandeng ibu-ibu jualan sayur keliling untuk berburu Ibu Hamil Resiko Tinggi (Bumilresti).

"Itu inovasi untuk stop angka kematian ibu dan anak, ada juga dari loper koran dan tukang jamu keliling untuk mengajak ibu-ibu mau memberi ASI kepada bayinya," kata Hadi.

Sementara itu, Puskesmas Sempu juga bekerja sama dengan RT, RW, kepala dusun, dan masyarakat umum untuk pro aktif melaporkan temuan warga sakit di lapangan.

Karena dinilai inovatif armada khusus layanan jemput bola warga sakit telah mendapatkan bantuan bahan bakar dari salah satu pengusaha SPBU di Kecamatan Sempu. "Mereka memberikan Corporate Social Responsibility (CSR)-nya dalam bentuk bantuan bensin sebanyak 25 liter per bulannya," ujar dia.

(FF/FF)
  1. Layanan Kesehatan
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA