1. BANYUWANGI
  2. INFO BANYUWANGI

Anas ajak warganya pahami Alquran secara kontekstual bukan tekstual

"Harusnya, membacanya itu secara kontekstual, bukan tekstual," kata Kiai Thoha.

Bupati Azwar Anas ceramah Ramadan. ©2016 Merdeka.com Reporter : Mochammad Andriansyah | Kamis, 30 Juni 2016 11:06

Merdeka.com, Banyuwangi - Peringati Malam Nuzulul Quran di Pendopo Sabha Swagata Blambangan, Rabu petang (29/6), Bupati Banyuwangi, Jawa Timur, Abdullah Azwar Anas mengajak warganya memahami kitab suci secara kontekstual dan kekinian.

Di acara yang dikemas buka puasa bersama itu Pemkab Banyuwangi juga mengundang penceramah kondang, yaitu KH Thoha Munthoha.

Dalam dakwahnya, Kiai Thoha mengatakan selama ini masih banyak umat Islam hanya membaca ayat-ayat Alquran secara tekstualnya saja. "Harusnya, membacanya itu secara kontekstual, bukan tekstual," kata Kiai Thoha.

Dia menjelaskan, Alquran yang diwahyukan Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW terbukti relevan dengan kebutuhan zaman yang terus berkembang. Seperti saat kali pertama Alquran diturunkan (Nuzulul Quran) pada masa lampau kepada Nabi Muhammad, ternyata bisa dibuktikan dengan teknologi modern.

"Telah terbukti adanya kecepatan cahaya, yang konon tercepat di muka bumi, yaitu mencapai 300 ribu kilometer/detik. Seperti itulah memahami ayat-ayat Alquran, yang dengan nyata bisa diteliti dan dibuktikan dengaan ilmu pengetahuan dan teknologi," ujarnya yakin.

Senada, Bupati Anas juga mengatakan acara ini digelar untuk mengajak masyarakat, khususnya umat muslim agar lebih memahami ayat-ayat Alquran. Dengan demikian, akan menambah keimanan seseorang.

"Bulan Ramadan akan memberi manfaat keimanan kita dengan lebih memahami ayat-ayat Alquran secara kontekstual. Bagaimana kita juga memahaminya dengan cara kekinian. Ini akan menambah kekhusukan ibadah kita kepada Allah," ucap Anas yakin.

Memahami Alquran dengan konteks kekinian menurut Anas adalah bagaimana umat Islam mampu memanfaatkan teknologi untuk syiar. Menyebarkan kebaikan-kebaikan melalui teknologi modern.

"Jika masa lampau wahyu Alquran itu diturunkan dengan kecepatan cahaya, sekarang ini bisa dilakukan dengan teknologi. Misalnya, syiar agama. Orang bisa dengan cepat mengunggah konten-konten keilmuan melalui internet, dan bisa dengan cepat pula diakses oleh orang-orang di seluruh dunia," katanya.

(MT/MA)
  1. Info Kota
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA