Tingginya penggunaan internet di Banyuwangi tidak hanya berdampak positif. Tapi juga bisa melahirkan perbuatan negatif.
Merdeka.com, Banyuwangi - Seiring dengan pesatnya pertumbuhan masyarakat pengguna internet, masyarakat diminta agar lebih bijaksana menggunakannya. Tingginya penggunaan internet di Banyuwangi tidak hanya berdampak positif. Tapi juga bisa melahirkan perbuatan negatif seperti penyebaran konten radikalisme dan pornografi.
Limbah digital akibat penggunaan internet tersebut, menurut Anas, harus diimbangi dengan konten-konten positif. "Penggunaan internet, terutama media sosial, harus diisi dengan konten yang positif. Jangan dipergunakan untuk mencaci maki dan menyebarkan hal-hal negatif," ajak Anas.
Peserta yang terseleksi nantinya, akan menjadi training yang disebar di seluruh wilayah Banyuwangi untuk mengkampanyekan internet sehat. "Saya berharap nantinya, para peserta pelatihan ini, akan terus mengkampanyekan penggunaan internet yang baik di sekolah-sekolah maupun di kantor-kantor desa," pinta Anas.
Itulah yang membuat Banyuwangi dalam tiga tahun terakhir, meraih Social Media Award. Karena itu Anas sangat mendukung pengembangan teknologi informasi dan komunikasi di Banyuwangi. Anas mengatakan, saat ini media sosial telah menjadi life style. Karena itu, dibutuhkan virus-virus positif agar limbah dari internet bisa dihilangkan.
Rifki menjelaskan, penggunaan internet yang baik itu sendiri terdiri dari empat hal. Yaitu, penggunaan internet yang bertanggungjawab, aman, inspiratif dan kreatif. Untuk bisa mewujudkan internet baik itu, Telkomsel menggandeng Yayasan Kita dan Buah Hati, Kakatu dan ICT Watch.