1. BANYUWANGI
  2. PARIWISATA

Ribuan wisatawan nikmati "Blue Fire" Gunung Ijen Banyuwangi

Fenomena alam ini hanya ada 2 di dunia, Indonesia dan Islandia.

Fenomena Blue Fire Kawah Ijen. ©2016 Merdeka.com Editor : Farah Fuadona | Jum'at, 06 Mei 2016 17:45

Merdeka.com, Banyuwangi - Kawasan wisata alam Gunung Ijen di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur dipadati pengunjung selama liburan pekan ini. Pada Kamis kemarin tercatat 3.200 wisata masuk ke lokasi wisata yang terkenal dengan api biru alias blue fire-nya tersebut.

Taman Wisata Alam Gunung Ijen menjadi salah satu destinasi yang menjadi incaran para wisatawan selama libur panjang. Ribuan wisatawan nampak memadati kawasan Paltuding yang merupakan titik awal pendakian gunung yang memiliki ketinggian 2.443 mdpl tersebut

Menurut Camat Licin, Muhammad Lutfi selama 2 hari libur ini wisatawan Ijen membludak. Paltuding yang merupakan kaki Gunung Ijen berada di wilayah Kecamatan Licin, Banyuwangi.

"Dari laporan BKSDA Ijen (Balai Konservasi Sumber Daya Alam) semalam hinga dini hari tadi wisatawan meningkat tajam hingga 3.200 wisatawan. Mereka ini antre dari jam 1 dini hari demi blue fire. Pada hari biasa jumlah wisatawan sekitar seribu orang," kata Lutfi.

Gunung Ijen terkenal dengan blue fire yang hanya bisa dilihat saat malam hari. Fenomena alam ini hanya ada 2 di dunia, Indonesia dan Islandia. Biasanya pengunjung akan memulai pendakian sekitar pukul 01.00 WIB untuk bisa menyaksikan nyala biru yang muncul di dasar dinding kawah.

Dia menuturkan, puncak kunjungan ke Gunung Ijen diprediksi terjadi pada Jumat malam dan Sabtu malam dengan prediksi jumlah wisatawan mencapai kisaran 3.500-4.000 orang pada tiap-tiap hari. "Ini pararel dengan okupansi hotel yang penuh di Banyuwangi. Demikian pula homestay di kawasan kota dan daerah kecamatan sekitar Gunung Ijen juga penuh semua hingga akhir pekan nanti," kata dia.

Dikatakan Lutfi, membludaknya kunjungan ini telah diantisipasi agar tidak mengganggu fungsi konservasi. Pihak BKSDA sebagai pengelola hanya membuka satu loket.

"Antrian memang panjang karena ribuan orang ingin mendaki. Memang kebijakan BKSDA membuka satu loket. Ini salah satu cara untuk mengatur kepadatan di puncak Ijen. Gunung Ijen kan kawasan konservasi jadi memang harus diatur kepadatannya," ujar Lutfi.

Lutfi menambahkan, aspek kebersihan juga dijaga di mana Pemkab Banyuwangi bersama Kementerian Pariwisata telah menambah jumlah tempat sampah. Pada Selasa lalu Pemkab Banyuwangi juga telah menggelar rapat koordinasi dengan Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup (KLH) dan instansi terkait untuk pengembangan wisata Ijen.

"Alhamdulillah, semua sudah ketemu baik Pemkab Banyuwangi, Pemprov Jatim, Kementerian KLH, Kementerian Pariwisata maupun Bappenas seusai kunjungan Menteri KLH Ibu Siti Nurbaya ke Banyuwangi pada akhir Maret lalu. Ijen akan dikembangkan dalam satu kesatuan ekosistem di mana kelestarian alam menjadi tumpuan utamanya dan pariwisata menjadi pengembangannya," kata Lutfi.

(FF)
  1. Wisata Alam
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA