1. BANYUWANGI
  2. INFO BANYUWANGI

Festival Kampung Kelir ajang berkumpul Pramuka di Jawa Timur

Festival Kampung Kelir jadi pemicu dan penggerak masyarakat untuk berlomba-lomba mempercantik kampungnya agar lebih kesan.

Festival Kampung Kelir. ©2017 Merdeka.com Reporter : Farah Fuadona | Selasa, 04 April 2017 08:24

Merdeka.com, Banyuwangi - Pramuka se-Jawa Timur punya gawe besar. Mereka membuat kampung kelir (warna) Pramuka yang dikemas dalam Festival Wirakarya. Kabupaten Banyuwangi menjadi tuan rumah pertama, menyusul 11 kabupaten lainnya. Festival Kampung Kelir ini digelar di Kelurahan Temenggungan, Kecamatan Banyuwangi.

"Ini pertama kalinya di Jawa Timur, bisa juga pertama di Indonesia, Pramuka berkegiatan membuat kampung lebih berwarna. Dengan warna-warni ini, tidak hanya indah, tapi juga bisa memotivasi warga untuk hidup bersih dan sehat," ungkap Wakil Gubernur Jatim yang juga Ketua Kwarda, Syaifullah Yusuf, di Pendopo Banyuwangi, Senin malam (3/6).

Festival Kampung Kelir menjadi pemicu dan penggerak masyarakat agar berlomba-lomba mempercantik kampungnya agar kesan Banyuwangi yang indah dan ramah bisa terwujud, sehingga masyarakat dari luar Banyuwangi yang datang ke Banyuwangi bisa kembali.

"Kita libatkan pramuka di awal, nantinya warga bisa meneruskan sendiri. Dengan kegiatan seperti ini, secara perlahan akan membuat antar warga menjadi kompak. Tenggang rasa dan solidaritas bisa terwujud. Selain itu, kampung juga akan lebih enak dipandang," ujar Gus Ipul.

Gus Ipul merencanakan, kegiatan ini akan diadopsi ke 18 kabupaten di Jawa Timur.

"Ini mencontoh Banyuwangi. Namanya saja Festival Kampung Kelir. Sedangkan di Banyuwangi ada banyak festival. Tidak perlu malu untuk mencontoh kabupaten yang sudah baik," kata Gus Ipul.

Target rumah penduduk yang dicat warna-warni di Kampung Temenggungan, sekitar 200 rumah. Tidak hanya sekadar dicat, tapi juga diberi sentuhan identitas Temenggungan yakni Batik pada spot spot tertentu.

Festival Wirakarya sendiri tidak hanya sekadar mencat kampung, namun juga melaksanakan beberapa kegiatan lain. Dari 1000 penegak Pramuka dari Kabupaten Situbondo, Bondowoso dan Banyuwangi yang menjadi peserta dalam festival tersebut, akan melakukan beberapa kegiatan.

Selama empat hari (3-6/4), mereka akan melakukan pengecatan rumah penduduk, sosialisasi dan penyuluhan kesehatan pada masyarakat, interaksi peserta dengan masyarakat, serta kerja bakti dan penghijauan kawasan kampung bersama penduduk.

Sementara itu, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas menaruh harapan besar kepada para kader pramuka. "Generasi pramuka yang aktif melakukan kegiatan positif seperti ini, merupakan masa depan bagi Indonesia. Generasi muda yang peduli pada lingkungannya," kata Anas.

(FF/FF)
  1. Festival Banyuwangi
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA