1. BANYUWANGI
  2. INFO BANYUWANGI

Pesona GWD Banyuwangi yang didesain seperti pantai di Barcelona

Banyuwangi meraih penghargaan sebagai kabupaten atau distrik wisata bersih dan sehat tingkat Asean

Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas. ©2018 Merdeka.com Editor : Endang Saputra | Rabu, 07 Februari 2018 10:18

Merdeka.com, Banyuwangi - Potensi Banyuwangi di bidang pariwisata semakin dilirik internasional. Terbaru, pesisir pantai di Banyuwangi, Grand Watudodol (GWD), dijuluki sebagai destinasi wisata terbersih tingkat Asean. Dengan hal tersebut semakin banyak masyarakat yang datang berwisata. Jumlah kunjungan sekitar 500 orang per hari, naik menjadi 1.000 orang di hari libur.

Pesona keindahan pantai GWD tersebut terus berkilau seiring penataan dan pembangunan yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Banyuwangi bersama masyarakat.

Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan GWD merupakan salah satu tempat wisata rakyat. Aksesnya mudah, karcisnya murah dengan lingkungan yang nyaman seluas 5 hektare.

"GWD yang dulu kumuh, kotor, rusak, kini mulai tumbuh karena ada partisipasi masyarakat, kemudian ada dorongan Pemerintah Daerah," kata Anas, Selasa (6/2).

Pihaknya juga menggandeng arsitek Budi Pradono dalam mendesain lantai kayu, panggung kayu dan toiletnya. Lantai kayu luas di tepi pantai berpasir hitam legam itu, kata Anas, membuat lanskap seperti pantai di Barcelona.

Begitu juga panggung kayu memanjang setinggi 5 meter, menjadi tempat wisatawan menikmati keindahan dari atas. Selain melihat aktivitas pengunjung lain di bawah, arsitektur bangunan dan taman, wisatawan bisa melihat jauh menyeberang Selat Bali.

"Konsepnya orang akan ke Bali ini ka capek. Turun dari mobil mereka bisa naik dan bisa melihat pantai dengan nyaman dan indah," ungkap dia.

Ada juga ampliteater yang bisa dipakai untuk kegiatan kesenian remaja. Jajaran puluhan pohon kelapa dan pohon waru menjamin teduhnya suasana berwisata.

Sementara itu Kepala Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Pesona Bahari yang mengelola GWD, Abdul Aziz mengatakan, pihaknya juga melayani berbagai kegiatan wisata laut. Seperti snorkeling, diving, penyeberangan ke Pulau Tabuhan dan Menjangan, serta berbagai aktivitas laut yang menyenangkan.

"Terumbu karang ada 250 macam terumbu karang, termasuk binatang makro, di sebelah utara. Di sana arusnya juga enak untuk diving," kata Aziz.

Setelah diuji dengan 108 indikator meliputi pos kesehatan, asuransi, dan kenyamanan lingkungan GWD, Banyuwangi meraih penghargaan sebagai kabupaten atau distrik wisata bersih dan sehat tingkat Asean. Penghargaan diterima Bupati Anas di Thailand, Jumat (26/1), lalu.

Kemudian tarif melakukan diving untuk 1 orang Rp 250 ribu dan Rp 350 ribu untuk 2 orang, sudah termasuk jasa instruktur. Sedangkan penyeberangan ke Pulau Menjangan bertarif Rp 200 ribu per orang, sudah termasuk jasa pramuwisata, perlengkapan snorkling dan makan siang.

Angka kunjungan yang tinggi membuat GWD menjadi penyumbang Pendapatan Asli Daerah (PAD) terbesar untuk Banyuwangi, senilai Rp 700 juta per tahun. Hasil itu didapatkan dari tiket per orang Rp 5 ribu, parkir roda dua Rp 2 ribu dan parkir bus Rp 20 ribu.

Masalah Sampah

Produksi sampah pengunjung masih menjadi masalah dalam pengelolaan GWD. Terutama pengunjung yang membawa bekal sendiri, membawa tikar sendiri, namun tidak membuang sampah dan bekas makanan ke tong sampah.

"Kalau mereka beli di warung, sampahnya akan dikelola penjaga warung. Maka lebih mudah menanganinya," kata Aziz.

Bupati Anas sendiri tengah mempertimbangkan untuk menyiapkan area tertentu sebagai zona khusus pengunjung menggelar tikar. Dia juga akan menjalankan program kresek sampah yang harus diikuti semua pengunjung.

"Desainnya seperti pantai di Barcelona. Tetapi di Barcelona dan di Thailand saya lihat nggak ada yang bawa bontrot," ujar Anas.

Setiap pengunjung harus membawa kresek dari Pokdarwis dengan menyerahkan uang jaminan Rp 25 ribu. Saat keluar pengunjung mengembalikan kresek yang telah berisi sampah itu dan mendapatkan uang jaminannya kembali.

"Ini adalah tempat wisata rakyat, contohnya adalah tidak ada satupun PKL yang kita gusur. Kita juga melibatkan rakyat dalam mengelola sampah, " katanya.

(ES) Laporan: Ahmad Suudi
  1. Wisata Pantai
  2. Abdullah Azwar Anas
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA