1. BANYUWANGI
  2. INFO BANYUWANGI

Kejar target e-KTP, Dispendukcapil Banyuwangi jemput bola ke desa-desa

"Saya dengar pengumuman di masjid malam tadi, katanya ada perekaman KTP elektronik, makanya saya ke sini," kata Suanah.

Suanah warga yang lumpuh melakukan perekaman e-KTP. ©2016 Merdeka.com Reporter : Mochammad Andriansyah | Senin, 05 September 2016 17:41

Merdeka.com, Banyuwangi - Pemkab Banyuwangi, Jawa Timur, menggelar perekaman e-KTP di Dusun Tembakon, Kelurahan Banjarsari, Kecamatan Glagah dengan cara jemput bola, Senin (5/9). Pelaksanaan KTP elektronik ini diprioritaskan bagi warga berusia lanjut dan penyandang disabilitas.

Dari pantauan di lapangan, sekitar 20 warga lanjut usia tampak mengantre di halaman rumah salah satu warga, Suud Raharjo. Halaman rumah Suud ini merupakan bengkel mobil yang disulap petugas Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dispendukcapil) menjadi lokasi perekaman e-KTP.

Warga yang kali pertama mendapat giliran adalah Suanah. Nenek 60 tahun ini menderita lumpuh akibat stroke. Rumahnya berjarak satu kilometer dari lokasi. Dia datang dijemput petugas kecamatan setempat.

Saat menjalani proses pemotretan, Suanah yang didampingi salah satu keluarganya, dibopong. Mulai perekaman sidik jari hingga retina, dijalani Suanah dengan lancar.

Tak hanya untuk mereka yang sakit, perekaman e-KTP ini juga bisa dimanfaatkan kebanyakan warga yang masih sehat lain. "Saya dengar pengumuman di masjid malam tadi, katanya ada perekaman KTP elektronik, makanya saya ke sini (lokasi perekaman e-KTP)," terang Suciana, salah satu warga peserta e-KTP.

Sementara Kepala Dispendukcapil Banyuwangi, Iskandar Aziz, mengatakan sebelum melakukan perekaman e-KTP di Dusun Tembakon, pihaknya juga sudah melakukan perekaman data pada empat lansia di daerah Sukorojo. Mereka yang melakukan perekaman data di Sukorojo, rata-rata berusia di atas 70 tahun.

Iskandar juga menjelaskan, dari 1.288.630 penduduk Banyuwangi yang wajib KTP, sekitar 56.014 orang belum melakukan perekaman e-KTP. "Mereka kebanyakan para perantau yang bekerja di luar Banyuwangi, para lansia, dan wajib KTP pemula yang jumlahnya terus naik," kata Iskandar.

Saat ini, lanjut dia, Dispendukcapil sudah menyiapkan sarana dan prasarana. Bahkan, di hari libur, Sabtu dan Minggu tetap diberikan layanan. Hal ini untuk mempercepat jumlah perekaman data. Setiap hari, Dispendukcapil juga menerjunkan dua tim untuk melakukan perekaman di lokasi berbeda.

"Kami jemput bola setiap hari. Bahkan petugas kami kerja hingga Sabtu dan Minggu untuk turun ke desa-desa dan rumah warga bila ada yang lansia ataupun yang sakit. Jadi kita yang ke sana. Minggu kemarin kami sudah ke Kecamatan Muncar, dilanjutkan hari ini juga," katanya lagi.

Selain petugas Dispendukcapil, perekaman data KTP elektronik jemput bola ini juga dilakukan setiap kecamatan di Banyuwangi. "Kecamatan kan punya dua alat, satu standby di kantor bila sewaktu-waktu ada yang mengurus, satunya lagi langsung turun ke desa dan rumah warga," ungkap Iskandar.

Pelayanan jemput bola e-KTP ini, masih kata Iskandar, sebenarnya telah dilakukan sejak 2013 silam. Karyawan Dispendukcapil sebelumnya aktif melakukan perekaman seperti di rumah jompo, mendatangi sekolah SMU untuk merekam wajib KTP pemula, hingga pusat rehabilitasi.

"Kami bekerja keras menyukseskan target Mendagri, Pak Tjahjo Kumolo untuk terus melakukan perekaman e-KTP ini," ujarnya menandaskan.

(MT/MA)
  1. Info Banyuwangi
  2. Info Kota
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA