"Penghargaan ini diberikan sebagai reward Basarnas atas kerja keras tim gabungan dalam operasi SAR penyelamatan Kapal Rafelia II," kata Soelityo.
Merdeka.com, Banyuwangi - Badan Search and Rescue Nasional (Basarnas) sematkan penghargaan kepada 401 orang, termasuk Bupati Banyuwangi, Jawa Timur Abdullah Azwar Anas. Para penerima penghargaan merupakan orang-orang yang terlibat aktif meyelamatkan penumpang kapal saat KMP Rafelia II tenggelam di Selat Bali pada Maret 2016 lalu.
Ratusan penerima penghargaan tersebut terdiri dari 50 penyelam dari TNI-AL Banyuwangi, 24 penyelam binaan TNI AL, 38 orang dari Pusat Latihan Maritim Baluran serta ratusan relawan SAR independen di Banyuwangi. Begitu pula dengan TNI-AD, Polri dan para nelayan Banyuwangi yang ikut bahu-membahu mengevakuasi penumpang KMP Rafelia II juga menerima penghargaan.
Basarnas juga memberikan penghargaan khusus kepada jajaran Pemkab Banyuwangi yang juga terlibat aktif saat kejadian. Mulai dari Bupati Anas hingga tim dari Badan Penganggulangan Bencana Daerah (BPPD) tak luput dari perhatian Basarnas.
Penghargaan ini, disematkan Kepala Basarnas, Marsekal Madya TNI Felicianus Henry Bambang Soelistyo saat menghadiri Rapat Koordinasi (Rakor) dan Pelatihan Potensi SAR se-Jawa Timur di Pendopo Sabha Swagata Blambangan, Banyuwangi, Selasa (24/5).
"Penghargaan ini diberikan sebagai reward Basarnas atas kerja keras tim gabungan dalam operasi SAR penyelamatan Kapal Rafelia II yang tenggelam di Selat Bali beberapa waktu lalu. Mereka (penerima penghargaan) adalah pahlawan yang luar biasa. Karena atas partisipasinya kami memberikan penghargaan ini," ujar Soelityo.
Dalam kesempatan itu pula, Soelistyo mengaku akan segera mendirikan Siaga SAR di Banyuwangi. Bahkan Basarnas akan segera mendatangkan peralatan pendukung SAR ke Tanah Blambangan ini. Siaga SAR Banyuwangi sendiri, rencananya akan dipusatkan di Pelabuhan Ketapang, Kecamatan Kalipuro.
"Untuk itulah kenapa kami menggelar Rakor SAR se-Jawa Timur ini di Banyuwangi. Ini sebagai bentuk apresiasi kami terhadap ketanggapan semua pihak yang terlibat operasi SAR saat kecelakaan KMP Rafelia II di Perairan Selat Bali waktu lalu," lanjutnya.
Sementara itu, Rakor SAR diikuti berbagai unsur dari wilayah kerja SAR se-Jawa Timur di antarnya anggota Pusat Pelatihan Tempur Marinir di Karangtekok Situbondo, anggota Satuan Polisi Air Polres Bondowoso, tim SAR independen dan para life guard se-Banyuwangi, dan relawan SAR.
Selain Rakor, Basarnas juga menggelar pelatihan water rescue bagi 60 relawan SAR. Pelatihan berlangsung selama tiga hari, mulai tanggal 24- 26 Mei 2016. Lokasi pelatihan dipusatkan di Pantai Boom dan Kolam Renang GOR Tawangalun.
"Intinya kami ingin meningkatkan kesiagaan empat komponen SAR, Basarnas, jajaran TNI dan Polri, Pemda dan potensi tim SAR yang ada di Banyuwangi dalam hal penanggulangan bencana, khususnya di perairan laut," kata Soelistyo.
Hadir di acara Rakor dan Pelatihan Potensi SAR se-Jawa Timur itu antara lain Deputi Bidang Potensi SAR, Marsda Sudipo Handoyo, Direktur Sarana dan Prasarana, Marsma Wahyu A, Direktur Pusat dan Latihan, Brigjen TNI (Mar) Ivan Ahmad Rizki dan Kepala Pusat Data dan Informasi, Kolonel Adm Latif Ainul Yaqin.