1. BANYUWANGI
  2. INFO BANYUWANGI

Hotel Aston resmi 123 kamar menginap bintang empat di Banyuwangi

"Semua hotel harus presentasi, desain hotel yang menaruh simbol khas Banyuwangi," kata Anas.

Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas. ©2018 Merdeka.com Reporter : Mohammad Ulil Albab | Rabu, 09 Mei 2018 14:56

Merdeka.com, Banyuwangi - Hotel Aston resmi membuka penginapan untuk wisatawan maupun tamu yang berkunjung ke Kabupaten Banyuwangi. Aston kali ini menyediakan 123 kamar dengan tiga tipe standar bintang empat.

General Manager Hotel Aston Banyuwangi,Yosi Alifianto menjelaskan, pihaknya menangkap peluang pasar di Banyuwangi, selain dari sisi wisatawan semakin banyaknya tamu luar daerah yang datang untuk studi.

"Kami melihat konsennya ke wisata, dan butuh kamar berbintang, karena banyak yang studi ke sini. Peluang bisnisnya tidak hanya weekend. Kami juga siap ruang meeting, untuk tamu-tamu yang hadir di Banyuwangi," kata Yosi saat peresmian Hotel Aston Banyuwangi, Rabu (9/5).

Yosi menambahkan, Hotel Aston membuat desain arsitektur sesuai permintaan Pemkab Banyuwangi. Motif batik gajah uling, gambar dan patung gandrung menjadi ciri lokalitas Banyuwangi yang banyak digunakan untuk property.

"Proses pembangunan kami selalau kolaborasi dengan Dispar. Seperti tiap kamar ada lukisan gandrung, batik untuk sragam, taplak meja. Mulai dari depan sampai di dalam ada banyak detail ciri khas," kata dia.

Tidak hanya itu, pihaknya memprioritaskan serapan tenaga kerja dari warga lokal Banyuwangi sendiri hingga 80 persen.

"Serapan ada 80 persen, dan itu bisa juga ditempatkan di kota besar, dan bisa dapat peluang jadi General Manager," jelasnya.

Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas menyampaikan, Banyuwangi membutuhkan minimal 1.000 kamar hotel berbintang yang memiliki standar tamu-tamu dari luar daerah. Hotel Aston, menambah daftar pilihan hotel berbintang empat setelah Santika, El-Royal, Ketapang Indah dan Ilira. Semua harus sesuai standar yang diinginkan Pemkab Banyuwangi.

"Semua hotel harus presentasi, desain hotel yang menaruh simbol khas Banyuwangi," terangnya.

Anas juga meminta agar Hotel Aston bisa membuat inovasi yang memikat kunjungan wisatawan. Dia mencontohkan seperti menyediakan paket makan di tengah kebun buah naga.

Selama ini, Pemkab Banyuwangi sudah tidak lagi memberikan izin pembangunan hotel kelas melati. Sementara pembangunan hotel berbintang dibutuhkan karena semakin banyaknya kunjungan luar daerah dan provinsi yang melakukan kunjungan studi.

"Kami ada inovasi Mall Pelayanan Publik, dan ini juga menarik kunjungan banyak daerah untuk datang. Menpan-RB, Menkeu merekomendasikan daerah-daerah belajar ke Banyuwangi," katanya.

Hingga saat ini, sudah ada 586 instansi yang berkunjung untuk melakukan studi tiru berbagai inovasi pelayanan publik di Banyuwangi.

"Sekarang sudah ada 586 instansi yang berkunjung ke Banyuwangi. Tiap instansi bisa bawa rombongan puluhan orang. Dan mereka butuh menginap di hotel sesuai standar," katanya.

(ES/MUA)
  1. Abdullah Azwar Anas
  2. Hotel
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA