Hasil belajar bakal ditampilkan di acara Indonesia Channel yang akan digelar di Taman Ismail Marzuki dengan penonton sekitar 2.000-3.000.
Merdeka.com, Banyuwangi - Kementerian Luar Negeri tahun ini mengirim 12 mahasiswa dari berbagai negara ke Kabupaten Banyuwangi. Para mahasiswa tersebut bakal belajar seni tari, musik, vokal hingga bahasa Indonesia di Sanggar Sayu Gringsing.
Deputi Direktur, Direktorat Untuk Diplomasi Publik, Kementerian Luar Negeri, Devdy Risa menjelaskan para mahasiswa tersebut akan belajar selama tiga bulan di Banyuwangi. Hasil belajarnya, bakal ditampilkan di acara Indonesia Channel yang akan digelar di Taman Ismail Marzuki dengan penonton sekitar 2.000-3.000 orang.
"Ini dibuat untuk menjadikan generasi muda dari luar sebagai duta Indonesia. Sementara Banyuwangi ini kan lagi booming, karena itu kami ingin coba di Banyuwangi, enggak Surabaya terus," ujar Devdy di Kantor Pemkab Banyuwangi, Senin (2/4).
Setiap tahun, kata Devdy, Kementerian Luar Negeri mengundang lebih dari 60 negara. Peserta merupakan penerima beasiswa Program Beasiswa dan Budaya Indonesia (BSBI). Tahun ini ada 72 peserta dari 66 negara yang ditempatkan untuk belajar di berbagai daerah di Indonesia, seperti Jogjakarta, Bali, Balikpapan, Padang, Makassar. Sementara di Banyuwangi ditempatkan ada 13 mahasiswa usia 18-25 dari 12 negara.
Mahasiswa dari 12 negara yang belajar seni budaya di Banyuwangi antara lain dari India, Brunei, Kamboja, Singapura, Thailand, Azerbaijan, Jepang, Bulgaria, Timor Leste, Benin, Fiji dan Bulgaria.
Pemilik Sanggar Sayu Gringsing Subari, mengatakan mereka akan dilatih setiap hari dan harus membuat 3 karya tari dan 1 karya musik.
"Mereka juga diajari bisa bernyanyi sesuai vokal Banyuwangi. Sanggar kami dipilih dari rekomendasi dinas pariwisata, yang diminta Kemenlu," kata Subari.
Salah satu peserta mahasiswa asal Azerbaijan, Arzu Murdova menilai Banyuwangi cuaca cukup panas, namun suasananya cantik dan hijau. "Saya juga terkesan dengan kostum gandrungnya, tariannya indah. Makanannya pecel pitik, di sini pedas," jelasnya.
Sementara mahasiswa asal Jepang, Yui Moriya ingin mengkombinasikan kemampuan tari balet-nya dengan seni tradisional. "Aku ingin mengkombinasikan antara modern dance dengan tradisional dance," katanya.