1. BANYUWANGI
  2. INFO BANYUWANGI

Mudahnya sedekahi orang miskin pakai aplikasi HP di Banyuwangi

Angka kemiskinan di Banyuwangi sebelumnya berhasil diturunkan 2,61 persen, dari 11,25 persen di tahun 2016 menjadi 8,64 persen di tahun 2017.

Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas. ©2018 Merdeka.com Editor : Endang Saputra | Kamis, 15 Maret 2018 18:23

Merdeka.com, Banyuwangi - Berbagi rizki kepada orang miskin di Banyuwangi kini dimudahkan aplikasi handphone bernama Jalin Kasih Banyuwangi. Aplikasi yang bisa beroperasi di gawai ber-OS Android dan IOS itu diluncurkan dalam acara musyawarah perencanaan pembangunan kabupaten (Musrenbangkab) Banyuwangi, di hall Hotel Ketapang Indah Banyuwangi, Kamis (15/3).

Setelah download, pengguna bisa mendaftar dengan mengisi form data diri. Pengguna harus menyatakan diri menjadi penyumbang di menu yang telah disediakan, maka akan mendapatkan informasi lokasi terdekat warga miskin yang butuh bantuan.

Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas dalam sambutannya mengatakan, pembuatan aplikasi ini untuk mengundang masyarakat mengentaskan kemiskinan di lingkungan masing-masing secara bersama-sama.

Pengguna Jalin Kasih Banyuwangi bisa memberikan makanan bergizi kepada warga miskin dengan mengikuti 1 program lagi, bernama Rantang Kasih. Program sedekah makanan sehat itu terbuka untuk warga dari kalangan pegawai negeri, perusahaan, dan masyarakat luas. Bila tidak sempat memasak, Anas mengatakan, pemberi sumbangan bisa pesan ke warung untuk antar makanan sehat ke warga miskin, misalnya 2 kali sehari selama seminggu.

"Targetnya pengurangan penduduk miskin. Karena penanganannya bisa lebih terukur," kata Anas.

Angka kemiskinan di Banyuwangi sebelumnya berhasil diturunkan 2,61 persen, dari 11,25 persen di tahun 2016 menjadi 8,64 persen di tahun 2017.

Anas berharap masyarakat juga membantu validasi data kemiskinan di lingkungan masing-masing. Bila bertemu warga miskin yang belum terdaftar segera daftarkan melalui aplikasi. Bila ada warga berstatus miskin yang biasa mendapatkan bantuan ternyata meninggal dunia, harus juga dilaporkan karena bantuan harus distop dan tidak boleh diserahkan kepada keluarganya.

Anas berharap masyarakat aktif mendaftarkan bila ketemu warga miskin, alih-alih menyalahkan pemerintah.

"Bisa dicek, alamatnya sudah ada, kalau nggak bener kan tinggal usul juga. Jadi sebenarnya itu mendorong tranparansi untuk validasi angka kemiskinan berbasis digital," kata dia.

Anas pun berpesan agar para camat segera menyetor data warga miskin di wilayah masing-masing untuk dimasukkan dalam aplikasi. Dari 25 kecamatan, baru beberapa yang menyetorkan data kemiskinan 100 persen seperti Kecamatan Wongsorejo, Kalipuro, dan Muncar.

Plt Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Banyuwangi Budi Susanto mengatakan aplikasi Jalin Kasih Banyuwangi juga bisa digunakan melihat kinerja pendataan kemiskinan di masing-masing desa dan kecamatan. Setelah ada laporan masuk tentang adanya warga miskin, harusnya pemerintah desa segera verifikasi, bila tidak pemerintah kecamatan yang turun survei lokasi.

"Camat bisa lihat desa mana yang aktif lakukan verifikasi dan desa mana yang tidak. Begitu juga Pemkab bisa melihat camat mana yang aktif dan mana yang tidak," kata Budi dalam presentasinya di peluncuran aplikasi.

Selain titik-titik lokasi warga miskin yang berhak menerima Rantang Kasih, aplikasi juga bisa menunjukkan lokasi penerima program Bedah Rumah, pengobatan Jemput Bola puskesmas, hingga beasiswa Banyuwangi Cerdas. Satu lagi, yakni sasaran program Garda Ampuh, gerakan daerah angkat anak putus sekolah.

"Ini adalah aplikasi penanganan kemiskinan berbasis mobile upload. Berbasis geospasial, lokasi sasaran bantuan bisa dilihat di Google Maps," katanya.

(ES) Laporan: Ahmad Suudi
  1. Abdullah Azwar Anas
  2. Rantang Kasih
  3. Bantuan Sosial
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA