"Batik Air berharap bisa menjadi bagian dari pengembangan Banyuwangi yang dalam beberapa tahun terakhir ini cukup pesat".
Merdeka.com, Banyuwangi - Maskapai Batik Air resmi membuka jalur penerbangan Jakarta-Banyuwangi pergi-pulang mulai Rabu (19/12). Peresmian tersebut ditandai dengan inaugural flight Batik Air di Bandara Banyuwangi yang disambut langsung oleh Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas.
Penerbangan Batik Air ini dimulai dari Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, menggunakan pesawat Airbus 320 berkapasitas 144 kursi. Pesawat tersebut berangkat dari Jakarta pukul 08.35 WIB, dan tiba di Bandara Banyuwangi pukul 10.05 WIB. Adapun dari Banyuwangi, pesawat bertolak pukul 11.05 WIB, dan tiba di Jakarta pukul 12.45 WIB.
Direktur Utama Batik Air, Capt. Achmad Luthfie, mengatakan, pihaknya sangat senang bisa membuka penerbangan rute baru ini.
"Terima kasih Pemkab Banyuwangi telah menerima baik penerbangan ini. Kami senang, pada penerbangan perdana ini tingkat okupansi kami sudah hampir 100 persen. Padahal, biasanya harus menunggu dua atau tiga bulan baru bisa settle. Ini benar-benar awal yang baik. Okupansi rute ke Banyuwangi cerah," kata Luthfie.
"Batik Air berharap bisa menjadi bagian dari pengembangan Banyuwangi yang dalam beberapa tahun terakhir ini cukup pesat," imbuhnya.
Dia menambahkan, Batik Air menawarkan pelayanan premium services berkonsep pre-flight, in-flight, serta post-flight.
"Selain itu, kami juga menawarkan koneksi perjalanan yang bisa memudahkan dalam mewujudkan impian para pebisnis dan wisatawan," imbuhnya.
Sementara itu, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas menyambut baik adanya tambahan penerbangan rute Jakarta - Banyuwangi oleh Batik Air.
"Hadirnya rute baru Batik Air ini semakin melengkapi pilihan penerbangan bagi pelaku bisnis, wisatawan, dan masyarakat ke Banyuwangi. Apalagi, bertepatan hari ini Bandara Banyuwangi juga diresmikan sebagai rute iternasional dengan rute Banyuwangi-Kuala Lumpur pergi-pulang," kata Anas.
Dalam sehari, kini ada sepuluh kali penerbangan menuju Banyuwangi, yakni enam kali dari Jakarta oleh Citilink, Garuda Indonesia, Nam Air, dan Batik Air. Tiga kali dari Surabaya oleh Wings Air dan Garuda Indonesia. Serta, satu penerbangan Internasional dari Kuala Lumpur, Malaysia.
Jumlah penumpang di Bandara Banyuwangi sendiri melonjak hampir 1.700 persen dari 7.836 orang pada 2010 menjadi 140.683 orang pada 2017, dan sudah tembus 307.157 orang hingga Oktober 2018.
"Ke depan, kami optimistis jumlah kunjungan ini akan terus meningkat seiring aksesibilitas yang semakin lengkap dan mudah. Dan ini dengan sendirinya menggerakkan sektor ekonomi lainnya, mulai jasa, perdagangan, pertanian, hotel, restoran, pendidikan dan sebagainya. Semuanya berpadu menjadi stimulus baru bagi perekonomian warga," katanya.