Angka ini terjadi peningkatan sebesar 15 persen jika dibandung tahun lalu.
Merdeka.com, Banyuwangi - Lebih dari 150 ribu wisatawan telah tercatat sistem ticketing online yang terpasang di loket-loket destinasi wisata di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Perhitungan dilakukan di masa libur Lebaran, sejak 1 Juni hingga 20 Juni 2018 yang mengalami peningkatan jumlah 15 persen daripada masa Lebaran tahun lalu.
Berada di posisi puncak, Pulau Merah kedatangan 64 ribu wisatawan, Bangsring Underwater (Bunder) 34 ribu pengunjung, dan Grand Watu Dodol (GWD) 26 ribu orang. Sementara itu hutan kecil trembesi kuno Djawatan di Kecamatan Cluring dan pantai Cacalan di Kecamatan Kalipuro hampir sama, didatangi sekitar 12 ribu orang.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Banyuwangi Mohammad Yanuar Bramuda mengatakan alat ticketing online disediakan pihaknya sebagai peningkatan akurasi catatan kunjungan wisatawan secara real time. Namun belum semua destinasi wisata memiliki perlengkapan tersebut.
"Pola wisatawan tidak berubah, Pulau Merah masih jadi favorit. Tapi kita upayakan memperbanyak destinasi wisata agar length of stay (lama tinggal) mereka jadi lebih lama,” kata Bram di kantornya, Selasa (26/6).
Rata-rata lama tinggal wisatawan di Bumi Blambangan selama ini adalah selama 1 hari 2 malam, sedangkan targetnya mereka tinggal di Banyuwangi selama 3 hari 2 malam. Bila telah tercapai target itu, diharapkan perekonomian warga dari belanja kuliner, hunian hotel dan homestay, hingga belanja jasa transportasi wisatawan juga bertambah.
Sementara itu kunjungan ke Kawah Ijen tetap menjadi yang paling utama, dilihat dari ticketing yang ada di Desa Tamansari, Kecamatan Licin yang merupakan jalur ke Gunung Ijen dari Banyuwangi. Dalam semalam saja bisa didapati sebanyak 1.200 orang wisatawan yang lewat.
Hanifah (23), salah seorang wisatawan asal Jakarta mengatakan telah berwisata ke Puncak Ijen, pantai Mustika dan pantai Wedi Ireng. Dia bersama 5 orang kawan dari Bandung dan Klaten juga sempat ke Nusa Penida, Bali dan Taman Nasional (TN) Baluran di Kabupaten Situbondo.
"Libur lebaran kan banyak, kawan yang kerja kantoran ada yang ambil cuti. Awalnya pengen ke Malang, tapi kita ingin yang lebih jarang orang ambil foto, jadi ke Banyuwangi," katanya.
Mengandalkan transportasi kereta api dan mobil sewa, tinggal di homestay, dan makan masakan tradisional Banyuwangi yang anti mahal, guru di sebuah sekolah di Cibubur, Jakarta Timur itu mengaku ikut patungan Rp 1,8 juta. Mereka berencana melakukan perjalanan lagi ke Banyuwangi pada libura-liburan yang akan datang karena masih banyak destinasi wisata.
"Pengen balik lagi, itu kesimpulannya. Terbilang adem juga cuacanya. Lalu lintasnya lowong banget, nggak kayak di Jakarta yang macet, miris banget mikirinnya. Cuma angkutan umum yang masih susah,” kata Hanifah.