1. BANYUWANGI
  2. INFO BANYUWANGI

Anas harap REI adopsi kearifan lokal ke arsitektur perumahan

"REI Jawa Timur bisa menjadi pionir dengan memasukkan unsur-unsur budaya dan kearifan lokal daerah setempat dalam desain arsitektur perumahan".

Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas. ©2018 Merdeka.com Editor : Endang Saputra | Jum'at, 21 September 2018 14:22

Merdeka.com, Banyuwangi - Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas berharap agar para pengembang perumahan yang tergabung dalam Persatuan Perusahaan Realestat Indonesia (REI) memasukkan unsur budaya dan kearifan lokal dalam pembangunan perumahan.

"REI Jawa Timur bisa menjadi pionir dengan memasukkan unsur-unsur budaya dan kearifan lokal daerah setempat dalam desain arsitektur perumahan," kata Anas saat Rapat Kerja Daerah (Rakerda) REI Jatim di eL Royale Hotel, Banyuwangi, Jumat (21/9).

Misalnya di Banyuwangi, pengembang bisa membangun rumah khas Suku Osing (masyarakat asli Banyuwangi) atau unsur-unsur budaya Banyuwangi lainnya. Demikian juga dengan daerah lainnya, bisa mengangkat budaya dan kearifan lokal dalam pembangunan perumahan.

Anas mengatakan, dengan memasukkan unsur-unsur tersebut akan menambah daya tarik tersendiri, dan menjadi karakteristik daerah tersebut.

"Produk properti dengan arsitektur yang mengadopsi kearifan lokal bisa menjadi landmark atau ikon baru pariwisata," kata Anas.

Menurut Anas, langkah tersebut dirasa tepat, apalagi Rakerda REI Jatim mengangkat tema 'Sinergitas Sektor Properti dan Pariwisata dalam Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi Daerah'. Properti berkaitan erat dengan pariwisata. Di Banyuwangi pun telah menerapkan harus memasukkan unsur kearifan lokal dalam pembangunan hotel di Banyuwangi.

"Sebelum IMB terbit, kami minta investor hotel untuk presentasi. Apabila tidak ada unsur kearifan lokal Banyuwangi, IMB tidak kami terbitkan," kata Anas.

Itulah yang membuat hotel-hotel dan pembangunan di Banyuwangi lainnya memiliki unsur budaya dan kearifan lokal dalam desan arsitekturnya. Seperti di el Royale Hotel terdapat patung gandrung di lobi hotel. Bahkan atap el Royale memiliki desain atap Rumah Osing. Lalu di Hotel Santika juga mengadopsi model Gajah Oling, motif batik khas Banyuwangi. Di resor-resor pun juga membangun rumah khas Suku Osing di pinggir pantai.

Sekretaris Jenderal DPP REI, Totok Lusida, mengatakan, pembangunan properti harus bersinergi dengan pariwisata. Dia juga mendukung gagasan untuk mengadopsi kearifan lokal ke sektor properti.

"Kami di REI ikut berkomitmen mengembangkan sektor pariwisata, termasuk dengan mengembangkan produk-produk properti untuk menunjang kawasan pariwisata," katanya.

(ES) Laporan: Ahmad Suudi
  1. Abdullah Azwar Anas
  2. Perumahan
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA