1. BANYUWANGI
  2. INFO BANYUWANGI

Buka puasa bareng tetangga, Bupati Anas minta maaf jarang ikut kegiatan kampung

"Ini semata-mata karena kesibukan yang tidak bisa ditinggalkan. Mudah-mudahan dengan kita berada di sini semakin merekatkan silahturahmi kita".

Bupati Banyuwangi Azwar Anas. ©2018 Merdeka.com Editor : Endang Saputra | Jum'at, 08 Juni 2018 15:58

Merdeka.com, Banyuwangi - Di penghujung bulan Ramadan ini, Bupati Banyuwangi Azwar Anas menggelar buka puasa bersama dengan tetangga rumahnya. Anas juga meminta maaf kepada tetangganya jarang menghadiri kegiatan kampung karena aktivitas yang padat.

Rumah Bupati Anas yang terletak di Jalan Tunggul Ametung Lingkungan Baluk Kebalenan, Kecamatan Banyuwangi, Kamis (7/6) sore terlihat ramai. Rumah berpagar putih yang dipenuhi hijaunya bunga-bunga dipenuhi ratusan warga.

Sambil menenteng mukena, warga dari Lingkungan Baluk ini, memenuhi halaman kediaman Bupati Anas yang sore itu digelari tikar. Warga yang datang langsung diberikan satu bungkus takjil dan makanan untuk buka nasi kotak sambil mengambil tempat yang sudah disiapkan.

Kepada sebagian warganya tersebut, Bupati Anas menyampaikan ucapan terima kasihnya kepada warga karena turut menjaga kemanan dan kebersihan Lingkungan Baluk.

"Saya juga minta maaf kepada panjenengan semua, karena saya jarang sekali mengikuti setiap kegiatan di lingkungan. Ini semata-mata karena kesibukan yang tidak bisa ditinggalkan. Mudah-mudahan dengan kita berada di sini semakin merekatkan silahturahmi kita," kata Bupati Anas.

Dalam kesempatan ini Bupati Anas juga sempat membagikan sembako kepada janda dan warga tidak mampu. Serta membagikan sarung dan kerudung untuk tetangga sekitar. Warga pun tampak senang dengan kegiatan ini.

Salah satunya, Awalin. "Setiap tahun Pak Anas selalu mengundang kami untuk buka bersama. Tidak hanya itu saja, setiap bulan pun kita juga selalu diundang pengajian dan yatiman," ungkap warga ini.

Sebelumnya, Anas juga telah berbuka puasa bersama tetangganya di kediaman masa kecilnya, yang sampai saat ini masih ditempati ibu kandungnya, yakni di desa Karangdoro, Tegalsari pada awal Ramadan.

Sambil menunggu Adzan Magrib, warga diberikan tausiyah oleh Ustadz Andi Hidayat. Dalam tausiyahnya Ustad dari Rogojampi ini menyampaikan pentingnya malam-malam sepuluh hari terakhir di Bulan Suci Ramadan. Di mana dimalam-malam itu, ada malam Lailatul Qadar yakni malam yang lebih baik dari seribu bulan. yang sama dengan malam seribu bulan.

"Karena itu, mari kita perbanyak doa dan istigfar agar mendapatkan syurga-Nya Allah. Lantas, siapa yang pantas masuk surga? "Orang yang pantas masuk syurga adalah orang yang selalu memperbaiki diri. Selalu menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya," kata KH Hidayat.

Tidak hanya berbuka, Anas bersama warga juga menggelar salat tarawih di rumahnya. Usai tarawih, Anas juga menyempatkan mengunjungi dua tetangganya yang hidup sebatang kara dan tidak mampu. Kedua warga ini Salim (80) dan Busairi (70).

Di rumah kedua warganya ini Anas memastikan bahwa mereka dapat perhatian dan bantuan dari pemkab. Mulai dari program Rantang Kasih, hingga pelayanan kesehatan.

"Janga sampai warga miskin, apalagi sudah lansia ini, tidak mendapat perhatian dari pemkab. Warga semacam ini, harus mendapatperhatian dari puskesmas, juga mendapat Rantang Kasih," tegas Anas.

Rantang kasih ada program inovatif pemkab berupa pemberian makanan bergizi kepada warga lansia kurang mampu yang diberikan rutin setiap hari.

(ES) Laporan: Ahmad Suudi
  1. Abdullah Azwar Anas
  2. Ramadan 2018
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA