"Kurban adalah cara Islam untuk menjaga solidaritas antarsesama. Ini juga wujud budaya gotong royong," kata Anas.
Merdeka.com, Banyuwangi - Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas menilai, Hari Raya Idul Adha 1438 Hijriah yang jatuh pada Jumat (1/8) sebagai momentum untuk memperkuat kembali budaya gotong royong di antara seluruh elemen warga.
"Spirit Idul Adha adalah spirit pengorbanan, di mana seorang manusia ikhlas memberikan hewan kurban untuk disembelih dan bisa diberikan kepada yang berhak," ujar Anas melalui pesan tertulis di aplikasi WhatsApp.
Anas mengatakan, kurban tak semata ritual keagamaan saja. Tapi, lebih pada manifestasi semangat kerelawanan pada sesama.
"Kurban adalah cara Islam untuk menjaga solidaritas antarsesama. Ini juga wujud budaya gotong royong, bersama-sama kita ke depan harus terus membantu sesama," kata bupati berusia 44 tahun tersebut.
"Sekali lagi saya ucapkan selamat Hari Raya Idul Adha. Semoga kita bisa memperoleh berkah dan mengambil hikmah dari momen yg luar biasa ini, yaitu belajar ikhlas untuk apapun meski memang tak selalu mudah," tambah Anas.
Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Banyuwangi, Arief Setiawan mengatakan, pihaknya telah melakukan pemeriksaan hewan kurban secara serentak beberapa jelang Idul Adha, dan bisa dipastikan secara umum semua hewan dalam kondisi sehat dan layak disembelih.
Setelah disembelih, juga masih akan dilakukan pemeriksaan postmortem guna memastikan daging dan jeroan yang dibagikan masuk kategori sehat.
"Kami kerahkan petugas untuk memantau dan membantu di masjid-masjid. Kami juga dibantu teman-teman mahasiswa Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga Kampus Banyuwangi," teramg Arief.
Saat ini, populasi kambing di Banyuwangi mencapai 126.887 ekor, di mana 13 ribu di antaranya terpusat di sentra kambing Gombengsari, Kecamatan Kalipuro. Untuk populasi sapi ada 115 ribu ekor. Dari angka tersebut, Banyuwangi sudah bisa menyuplai kebutuhan kambing dan sapi daerah lain.