1. BANYUWANGI
  2. LAPAK

Ingin hewan kurban bermutu, Banyuwangi punya kampung kambing etawa

"Istilahnya apel kambing, agar potensinya terangkat," kata Arief.

Pedagang kambing etawa di Banyuwangi. ©2017 Merdeka.com Reporter : Mohammad Ulil Albab | Jum'at, 25 Agustus 2017 20:24

Merdeka.com, Banyuwangi - Selama momentum Bulan Idul Adha, masyarakat diperkirakan mulai langsung mencari hewan kurban di Kelurahan Gombengsari, Kecamatan Kalipuro, Kabupaten Banyuwangi, yang terkenal sebagai kampung sentra kambing etawa.

Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Banyuwangi, Arief Setiawan mengatakan, pihaknya sudah mengenalkan Kelurahan Gombengsari sebagai sentra kambing di Banyuwangi melalui kegiatan apel kambing dan Nyate Sekilo beberapa pekan lalu.

Masing-masing kambing di Kelurahan Gombengsari, di keluarkan di halaman rumah warga masing-masing untuk menunjukkan potensinya.

"Istilahnya apel kambing, agar potensinya terangkat. Cadangan makanan kambing di sana melimpah di sekitar kebun kopi," ujar Arief di sela Sidak hewan kurban, Kamis (24/8).

Tahun ini, kata Arief, stok kambing untuk kurban di Banyuwangi melalui pedagang-pedagang yang menjual di pinggir jalan berjumlah 363 ekor, dengan 13 pedagang. Jumlahnya menurun dibanding tahun lalu yang mencapai 20 pedagang.

"Menurun mungkin karena banyak masyarakat yang langsung nyari ke peternak. Seperti kemarin, sudah ada yang ditunjukkan sentra kambing di Gombengsari," terangnya.

Populasi kambing di Banyuwangi saat ini mencapai 126.887 ekor. Sementara untuk populasi sapi, mencapai 115 ribu ekor. Dari angka tersebut, Kabupaten Banyuwangi sudah bisa menyuplai kebutuhan kambing dan sapi untuk daerah lain.

"Banyuwangi sudah menjadi penyuplai bibit kambing ke Bali dan daerah lain. Dan setiap jelang Idul Adha, selalu ada pengawasan di tempat penyembelihan. Kemudian tahun ini ada cattle market, penjualan kambing di satu satu tempat,"jelas Arief.

Dari populasi kambing sejumlah 126.887, ada 13.000 populasi kambing di Kelurahan Gombengsari. Sementara stok untuk kambing yang layak untuk kurban mencapai 7500 ekor.

"Per kepala keluarga di sini rata-rata memiliki 10-20 ekor kambing," ujar Hariyono (39) Litbang Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternak Kambing Perah Indonesia di Jawa Timur.

Hariyono sendiri, juga memiliki 60 kambing, dan sudah memproduksi 35 liter susu kambing per hari dari 35 ekor yang produktif.

"Di sini makanan kambing sangat tersedia, ada banyak pohon lamtoro, rasidi di sekitar kebun kopi. Jadi kesehatan kambing selalu jadi yang utama," terangnya.

Romlah (58) salah satu pedagang kambing di Jalan Gajahmada, Kelurahan Mojopanggung mengatakan, rata-rata di menjual kambing kurban dengan harga Rp 1,5 juta sampai Rp 3,5 juta. Kambing yang dijual Romlah juga mengambil dari Kalipuro.

"Saya ambilnya dari Kalipuro. Nanti mulai ramai pembeli biasanya H-4. Kalau pembeli kurang puas kompensasinya bisa diganti," terangnya.

Menurut Romlah, stok kambing di Banyuwangi termasuk untuk sapi sangat memenuhi. Dia hanya khawatir bila ada hewan luar daerah yang masuk ke Banyuwangi sehingga merusak harga pasaran.

"Sekarang 95 persen laku. Kalau stok kambing di Banyuwangi sendiri sangat mencukupi, yang ditakutkan itu ada kiriman dari luar," ujarnya.

(MT/MUA)
  1. Idul Adha
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA