"Salah satu modus memainkan harga adalah dengan membatasi pasokan. Seolah-olah tidak ada barangnya, padahal ada di gudang," kata Anas.
Merdeka.com, Banyuwangi - Kepala Badan Statistik Banyuwangi, Harsono mengatakan, hingga April 2018, inflasi di Kabupaten Banyuwangi terhitung hanya 0,04 persen, lebih rendah dibandingkan Jawatimur dan nasional.
Untuk menjaga daya beli masyarakat tetap stabil, pihaknya bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) akan terus memantau stok serta harga kebutuhan bahan pokok selama Bulan Ramadan dan lebaran nanti tetap stabil.
"Kami semua terus berupaya agar inflasi ini terus terjaga, walaupun nanti bulan Mei konsumsi masyarakat diprediksi terus naik," kata Harsono dalam Rakor TPID di Kantor Pemkab Banyuwangi, Senin (28/5).
Dalam kesempatan ini, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas memastikan suplai bahan pokok akan tetap tersedia. Caranya dengan memantau besaran permintaan dan ketersediaan bahan pokok yang seringkali dipermainakan untuk meningkatkan harga jual di pasaran.
"Salah satu modus memainkan harga adalah dengan membatasi pasokan. Seolah-olah tidak ada barangnya, padahal ada di gudang. Tugas lintas sektor ini untuk memastikan pasokan lancar agar permintaan barang di pasar bisa dipenuhi, sehingga harga terkendali," papar Anas.
Dari situ, Anas berharap agar masyarakat turut bijak dalam melakukan belanja sesuai kebutuhan. Bila ada penimbunan dengan tujuan permainan harga maka akan ditindak.
Sejumlah komoditas yang diprediksi mengalami kenaikan dan berpotensi menyebabkan inflasi seperti daging dan telur ayam ras, bawang merah, emas, tarif angkutan lebaran, hingga cabai.
"Daging ayam dan telur ini berpotensi sekali. Apalagi tahun ini produksinya terbatas akibat kebijakan pelarangan penggunaan antibiotik untuk pakan dengan alasan kesehatan. Kami minta warga melakukan diversifikasi sumber pangan, masih ada ikan lele, mujair, dan ikan laut yang enak dan sangat bergizi," jelas Anas.
Rapat lintas sektor ini dihadiri Kepala Bank Indonesia Perwakilan Jember Hestu Wibowo, Kepala BPS Banyuwangi Harsono, Kepala Bulog Sub Divre Banyuwangi David Santosa, Pertamina, Hiswana (Himpunan Wiraswasta Nasional) Migas, dan Pertani.
Bersama Bulog dan pihak terkait lain, Pemkab Banyuwangi akan menggelar operasi pasar, pengawasan penetapan tarif angkutan, dan program mudik gratis.
"Kami juga kan terus sidak pantauan harga di pasar. Bila ada kenaikan, segera kami gerojok. Apalagi Bulog memastikan stok pangan siap banyak di gudangnya," jelas Anas.
Dalam rapat tersebut dipastikan bahwa stok bahan pangan tersedia dalam jumlah cukup. Seperti beras, cabai, bawang merah, bawang putih, daging sapi, daging ayam dan telur.
Kepala BI Jember Hestu Wibowo optimistis daya beli masyarakat Banyuwangi terus tumbuh. Sehingga, kalau pun ada inflasi, daya beli masyarakat masih bisa menjangkaunya.
"Tetapi kita pastikan inflasi tetap terkendali dengan koordinasi banyak pihak," katanya.