1. BANYUWANGI
  2. INFO BANYUWANGI

Dari latihan hingga jimat, cara atlet Jepang sukseskan kompetisi BMX

Sebanyak 303 atlet akan berkompetisi dalam even olahraga sepeda BMX International Banyuwangi di Muncar

Tomoya Ishii berfoto bersama Kadispora Banyuwangi Wawan Yadmadi . ©2017 Merdeka.com Reporter : Farah Fuadona | Rabu, 19 April 2017 17:26

Merdeka.com, Banyuwangi - Jelang perlombaan BMX Internasional Banyuwangi 2017, sejumlah pebalap sepeda BMX profesional mulai melakukan pemanasan di sirkuit BMX Muncar. Tak terkecuali atlet asal Jepang Tomoya Ishii (19) yang berbagi sirkuit dengan puluhan atlet BMX lainnya untuk berlatih jelang kompetisi yang diselenggarakan pada 22-23 April mendatang. "Saya datang bersama tiga orang kawan dari Jepang untuk mengikuti kompetisi BMX ini," kata pria yang akrab disapa Tomo dalam bahasa Inggris yang terbata-bata saat ditemui usai latihan, Rabu (19/4).

Tomo bersama ketiga kawannya Takamasa Sampei, Yu Kikuchi, Kohei Yoshi yang berada dalam tim Japan Cycling Federation akan berkompetisi bersama ratusan pebalap dari 28 negara. Ia mengaku tak memiliki persiapan khusus jelang kompetisi," Saya hanya melakukan seperti yang dilakukan atlet lain, yaitu berlatih dan terus berlatih. Latihan yang juga untuk lebih mengenal dengan kondisi sirkuit yang akan digunakan," kata dia.

Walau berlatih di bawah sinar matahari yang cukup terik, Tomo mengaku tidak terganggu dengan kondisi tersebut. Justru ia mengaku lebih bersemangat dengan sinar matahari yang cukup melimpah di Indonesia.

"Cuaca seperti ini seperti musim panas di Jepang. Saya suka musim panas. Cuaca di Indonesia, makanan Indonesia, semua orang Indonesia yang saya temui, sangat cocok dengan saya," kata Tomo yang saat itu sedang menikmati minuman dingin jamu temulawak di sebuah warung kecil di area sekitar Sirkuit Muncar.

Omamori
© 2017 merdeka.com/Farah Fuadona

Sebagai orang Jepang yang masih percaya dengan tahayul dalam peruntungan di setiap kegiatan, Tomo pun tak lupa membawa Omamori (jimat) yang berisi doa agar diberi kesuksesan. Omamori pemberian temannya itu diberikan sebelum ia pergi meninggalkan Jepang untuk ikut mengikuti kompetisi ini. Jika biasanya Omamori berbentuk kantung kecil yang di atasnya bertuliskan doa dan nama dewa menggunakan huruf kanji. Omamori yang dimiliki Tomo tampak berbeda karena berbentuk gantungan boneka menyerupai ulat kecil berwarna biru dengan bendera Jepang di bagian perutnya. Serta tak lupa aksara kanji yang terletak di bagian bawah.

Omamori adalah jimat keberuntungan yang biasa digunakan masyarakat Jepang. Omamori digunakan dengan tujuan untuk memberikan perlindungan secara menyeluruh terhadap permasalahan dalam kehidupan, misalnya seperti penyakit, kecelakaan, kebakaran, keselamatan, ujian dan kelahiran. Omamori banyak dijual di kuil Budha dan kuil Shinto di Jepang.

Pria yang bercita-cita masuk sebagai atlet BMX nasional Jepang ini berharap keikutsertaan dalam ajang kompetisi BMX internasional ini. Bisa memberi kontribusi dalam pengembangan karirnya sebagai atlet BMX profesional.

Sebagai kunjungannya yang pertama ke Indonesia, Tomo sangat terkesan dengan suasana dan masyarakat Banyuwangi. Ia yang rencananya akan kembali ke Jepang pada 25 April mendatang ini. Berencana akan membawa serta keluarganya untuk mengunjungi di Indonesia di lain kesempatan, "Saya pasti kembali membawa serta keluarga ke sini," ujar Tomo.

(FF/FF)
  1. Festival Banyuwangi
  2. International BMX Competition
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA