"Ini solusi tanam-tanam bagi yang sibuk dan tidak sempat menyiram tanaman secara rutin".
Merdeka.com, Banyuwangi - Bagi yang suka merawat tanaman tetapi tidak sempat menyiramnya setiap hari, bisa lihat teknik penyiraman praktis dengan infus di Festival Agro Expo Banyuwangi. Drip irrigation atau penyiraman sistem tetes ini menggunakan selang infus yang mengalirkan air dari botol ke tanaman di
bawahnya sedikit-demi sedikit.
Satu botol berisi air jernih, bukan air pam, tanpa campuran bahan lain, bisa digunakan selama 2 kali 24 jam bila diisi penuh. Setelah instalasi penyiraman tetes itu terpasang, penghobi tanaman tidak perlu memikirkan beban tugas menyiram tanaman rutin setiap pagi dan sore.
Festival Agro Expo Banyuwangi memamerkan deretan tanaman gambas, mentimun, sledri, bawang merah, tomat, cabai, hingga kacang panjang dengan instalasi penyiraman infus di atasnya. Pengunjung bisa langsung menuju kampung horti di lokasi Agro Expo untuk melihat contoh penerapan drip irrigation ini.
"Ini solusi tanam-tanam bagi yang sibuk dan tidak sempat menyiram tanaman secara rutin. Tidak ada alasan tidak bisa bercocok tanam karena kesulitan menyiram," kata Atminah, penyuluh pertanian lapangan (PPL) Dinas Pertanian (Disperta) Banyuwangi yang mengawasi area drip irrigation, Minggu (15/7).
Dia mengatakan, besar kecilnya aliran air bisa disetting sesuai kebutuhan tanaman. Teknik ini bisa digunakan untuk semua jenis tanaman yang ditanam dengan media polybag, yang bisa dimulai segera setelah bibit dibeli.
Teknik penyiraman ini sangat disarankan untuk penghobi tanaman yang terlalu sibuk atau akan bepergian sehingga tidak bisa menyiram setiap hari. Sementara untuk pertanian komersial, harus diperhitungkan komoditas apa yang akan ditanam untuk mengetahui perkiraan untung dan rugi.
Kepala Dinas Pertanian Banyuwangi Arief Setiawan, mengatakan adanya percontohan teknik-teknik menanam ditujukan sebagai edukasi bagi pengunjung Agro Expo. Selain itu di lokasi banyak petugas pertanian berkaus hitam yang berjaga secara bergantian dan bisa menjelaskan berbagai teknik penanaman yang dipamerkan.
"Misalnya di dusun horti Festival Agro Expo ini bisa dilihat drip irrigation dan vertikultur. Vertikultur sangat cocok diterapkan di lahan-lahan sempit kota, jadi pemukiman kita tetap hijau," kata dia kepada Merdeka Banyuwangi.
Pihaknya juga telah menyiapkan dusn-dusun lain di Agro Expo seperti dusun ternak yang memperlihatkan kelinci dan sapi limousin, dusun buah dan sayur, dusun bunga, dusun PKK, dusun kebun yang menampilkan tanaman kopi dan cengkih, hingga dusun pangan. Berbagai lomba juga
digelar, mulai dari lomba foto Instagram, lomba merangkai buah, kontes tanaman hias dan musang, hingga bursa kopi.
Masyarakat dan wisatawan bisa mengunjungi Agro Expo Banyuwangi mulai jam 9 pagi sampai jam 10 malam. Gelarannya dibuka selama sepekan, hingga Sabtu malam (21/7). Berkunjung malam hari juga akan memberikan pengalaman agrowisata malam yang menarik bagi para wisatawan.