1. BANYUWANGI
  2. INFO BANYUWANGI

Kedai Batok, beri menu gratis untuk anak yatim-piatu setiap hari

Anak-anak yatim-piatu yang datang ke sini bebas memesan menu sesuka hati.

Sugiarto pemilik Kedai Batok. ©2016 Merdeka.com Reporter : Mohammad Ulil Albab | Kamis, 22 September 2016 16:08

Merdeka.com, Banyuwangi - Siapa sangka di tengah kesunyian perumahan Puri Brawijaya Permai, tepatnya di blok Q No 9, Kelurahan Kebalenan, Kecamatan Banyuwangi, ada kedai unik yang menyajikan menu makanan menggunakan mangkuk dari batok (tempurung buah kelapa). Selain itu, warung bernama Kedai Batok Kang Zalma ini juga memberi menu gratis kepada anak yatim-piatu yang berkunjung.

Sugiarto (34) pemilik Kedai Batok Kang Zalma mengatakan, sejak pertama buka pada 10 September 2015, dia bersama istrinya memang sudah punya niatan memberi menu gratis kepada anak yatim-piatu. Dari 18 menu makanan, puluhan aneka minuman dan es cream, anak-anak yatim-piatu yang datang bebas memesan sesuka hati.

"Makan dan minum suruh milih, bebas. Kalau ada anak yatim malah senang. Soalnya mereka membawa rezeki dan berkah. Efeknya sangat terasa sekali ketika ngasih gratis ke anak yatim," ujarnya kepada Merdeka Banyuwangi, Rabu (21/9).
 

Menu Kedai Batok
© 2016 merdeka.com/Mohammad Ulil Albab

Alasan Sugiarto memilih batok sebagai mangkuk makanan, salah satunya untuk membuat orang penasaran. Dia menyadari di tengah area perumahan, butuh sesuatu yang menarik di kedainya. Soal promosi, dia menggunakan jejaring sosial dan tersebar dari mulut ke mulut. "Sebelum ada kedai, perumahan di sini sepi cangkruknya diluar," jelasnya.

Tawarannya menyediakan menu gratis untuk para anak yatim-piatu di kedai batoknya, Sugiarto mulanya bekerja sama dengan panti asuhan, kelompok PKK, pengajian dan RT di lingkungannya. Agar membantu menyebar info pemberian menu gratis kepada anak yatim-piatu.

Hasilnya saat ini minimal ada tiga sampai lima anak yatim-piatu yang berkunjung ke kedainya. "Yang sering datang anak-anak lingkungan sini. Apalagi pas hari liburan, kadang sore. Ada yang bilang, kang saya yatim, Saya mau makan, itu biasa sudah. Kalau rombongan tak tanya. Hayo siapa yang yatim," jelasnya.

Selain itu, ada juga anak yatim-piatu yang datang dari kecamatan lain di Banyuwangi dan luar kota. "Ada yang dari Rogojampi, Sukowidi, Wonosobo. Terjauh anak Jember. Seringkali yang nganter ke sini saudaranya, teman dan tetangga," ujarnya.

Anak Yatim-piatu membawa berkah, prinsip yang dipegang Sugiarto dalam memberi menu gratis di kedainya bahwa Anak-anak yatim-piatu yang berkunjung di kedai batok justru membawa berkah. Bukan membuat dirinya rugi.

"Kalau versi saya tidak rugi. Karena dari saya bekerja memang ada sebagian untuk hak mereka. Kadang dari satu anak yatim yang datang, biasanya malah melebihi target. Bisa membawa pelanggan banyak. Itu kekuatan sebuah doa anak yatim," ujar pria lulusan S2 Managemen, Universitas WR Supratman, Surabaya ini.

Dalam sehari, Kedai Batok Kang Zalma bisa mendapatkan Rp 1-2 juta. Bila sepi, dia masih mendapatkan pemasukan sekitar Rp 800 ribu. Berkah anak yatim-piatu ini memang terbukti. Dia mengaku sudah sering kedatangan pelanggan di kedainya untuk dijadikan tempat rapat atau sekedar berkumpul. Bahkan pencinta kuliner dari mancanegara juga sudah pernah berkunjung di kedainya.

"Banyak yang respon, sempat kedatangan pencinta kuliner dari luar negeri dari Jepang, California, Australia juga ada. Dari Australia itu sering ke sini," ujar Sugiarto.


Selain anak yatim-piatu, di Kedai Batok ini Sugiarto juga sering menerima pelanggan dari kaum dhuafa untuk diberi menu gratis. Uniknya setiap hari Jumat, Kedai Batok juga menyajikan paket gratis minum kopi untuk semua kalangan yang mau datang.

"Hari Jumat pagi sampai sore saya gratiskan minum kopi untuk pelanggan umum. Kami juga delivery order ke kantor-kantor. Minim tiga menu makanan. Ongkirnya hanya Rp 2 ribu untuk wilayah kota saja," katanya.

Saat Merdeka Banyuwangi ke sana, ada beragam menu unik yang bisa Anda nikmati. Mulai dari makanan mie, nasi goreng bermangkuk batok sampai jenis kopi bercampur rempah untuk kesehatan.

"Kalau kopinya di sini ada campuran serai, kapulogo India, cengkeh sama jahe. Arabica dan robusta ada," ujarnya. Kedai Batok Kang Zalma buka mulai pukul 09.00 WIB sampai 23.00 WIB.

Bagi Sugiarto bisnisnya ini bukan semata untuk mencari keuntungan. Melainkan untuk belajar ikhlas.




 

(FF/MUA)
  1. Info Banyuwangi
  2. kuliner
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA