"Kalau saya terpilih, akan bantu Jokowi untuk meningkatkan pembangunan ekonomi rakyat kecil," kata Ma'ruf Amin.
Merdeka.com, Banyuwangi - Calon Wakil Presiden No urut 1, Ma'ruf Amin datang menemui kelompok petani di wana wisata buatan Alam Indonesia Lestari, Kecamatan Rogojampi, Kabupaten Banyuwangi.
Dalam pertemua tersebut, Ma'ruf menjajikan bila terpilih sebagai wakil presiden mendampingi Presiden Jokowi di periode kedua, maka akan memanfaatkan tanah tidur milik negara untuk dibagikan ke petani.
"Kalau saya terpilih, akan bantu Jokowi untuk meningkatkan pembangunan ekonomi rakyat kecil, menghilangkan kesenjangan, lewat kemitraan-kemitraan, redistribusi aset, tanah negara yang belum dimanfaatkan bisa diberikan ke petani yang tidak punya lahan," ujar Ma'ruf dihadapan ratusan petani Banyuwangi, Rabu (31/11).
Ma'ruf mengatakan, Indonesia merupakan negara yang luas, namun masih menjadi pengimpor produk pertanian kebutuhan pokok. Dia mengaku optimis bisa merubah dari negara pengimpor pangan menjadi eksportir kebutuhan pokok.
"Kalau selama ini, impor beras, jagung, gula, daging, kita harapkan besok bukan lagi jadi negara pngimpor, tapi berubah jadi ngara pengekspor," jelasnya.
Dari situ, lahan tidur milik negara yang dijanjikan bakal dibagi ke petani, katanya, produktivitasnya bisa dioptimalkan dengan mekanisasi pertanian modern dan bibit unggul. Seperti penggunaan mesin mulai dari masa tanam hingga panen.
"Lewat mekanisasi pertanian dan bibit unggul. Beberapa waktu lalu, saya ke Brunei, bibit padi hibrida kita diuji dengan beberapa bibit padi hibrida seluruh dunia di sana, ternyata milik kita paling unggul. Maka brunai mengimpor bibit itu dari Indonesia. Mekanisasi pertanian, diharapkan bisa meningkat 15 persen, dibandingkan model tradisional. Ini akan kita dorong," kata dia.
Dia melanjutkan, ke depan, petani yang mendapat tawaran untuk mendapatkan garapan lahan pertanian harus siap bila harus keluar daerah dari tempat tinggalnya.
"Kita akan jadi negara besar. Saya ingin bisa memberi nilai tambah ke petani, jangan sampai ada tanah tidak tergarap, mengharap agar pemerintah tidak membiarkan tanah tidur, tapi dibagikan ke petani. Kalau harus pindah di luar jawa untuk dapat tanah, harus siap untuk kerja. Tentu harus disesuaikan dengan kultur," jelasnya.
Dari situ, Ma'ruf kembali berjanji ingin memberikan nilai tambah kepada petani dengan meningkatkan nilai jualnya. Dia mencontohkan, nilai jual cokelat di Provinsi Sulawesi Selatan dihargai Rp 1000 per kilogram, namun saat diekspor ke Singapura dan diolah kembali, per kilogram bisa menjadi Rp 20.000.
"Nilai tambahnya Rp 19 ribu rupiah, tapi tidak dinikmati petani coklat Indonesia. Ke depan ingin nilai tambah diberikan rakyat indonesia," jelasnya. Kita ingin produk pertanian dan pekebunan diberi nilai tambah, pemerintah melakukan program kemitraan,"jelasnya.
"Yang dapat nilai tambah orang lain. Kalau saya terpilih, saya akan bantu pak jokowi untuk memberikan nilai tambah," katanya.