“Pemda Banyuwangi telah mampu menciptakan potensi wisata Banyuwangi menjadi tujuan wisata favorit bagi wisatawan lokal maupun asing," ujar Rahmat
Merdeka.com, Banyuwangi - Kabupaten Banyuwangi kembali mendapatkan penghargaan bidang Pariwisata. Kali ini Kabupaten The Sunrise of Java ini memperoleh penghargaan sebagai The Best Experiential in Marketing. Penghargaan diserahkan kepada Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas di Jakarta, Rabu malam (21/9).
Penghargaan ini digelar oleh Majalah MARKETING. Pemimpin Redaksi Majalah MARKETING, PJ Rahmat Susanta mengatakan Marketing Award memberikan penghargaan kepada perusahaan komersial maupun institusi pemerintah atas keberhasilannya menjalankan strategi pemasaran terbaik untuk meraih keunggulan jangka panjang. Banyuwangi menjadi salah satu daerah yang dinilai sukses menerapkan strategi pemasaran khususnya di bidang pariwisata layaknya korporasi.
“Pemda Banyuwangi telah mampu menciptakan potensi wisata Banyuwangi menjadi tujuan wisata favorit bagi wisatawan lokal maupun asing. Melalui positioning yang jelas, yakni adventure dan experience didukung dengan promosi yang gencar, Banyuwangi pun bersinar sebagai destinasi wisata dunia,” kata Rahmat Susanta.
Pemilihan Banyuwangi sebagai pemenang Marketing Award, telah melalui tiga tahapan penilaian. Yakni pemilihan nominasi, tahap seleksi serta tahap penjurian yang melibatkan paraktisi, konsultan hingga akademisi terkemuka tanah air di bidang marketing.
"Dewan Redaksi MARKETING menetapkan beberapa perusahaan yang layak untuk mendapatkan MARKETING AWARD dari hasil pengamatan, liputan dan publikasi yang ada. Banyuwangi adalah satu-satunya institusi pemerintahan yang kami masukkan dalam penilaian bersanding dengan korporasi,” kata Rahmat.
Tim juri MARKETING AWARD ini diketuai oleh Direktur Magister Manajemen Universitas Universitas Indonesia dan anggotanya adalah para Doktor, Profesor dan Dosen Senior dari sekolah magister manajemen (MM) terkenal. Seperti Institut Pertanian Bogor, Prasetya Mulya, juga Google Indonesia Inc.
Salah satu dewan juri, Arief Daryantodari MM IPB mengatakan bahwa Banyuwangi bisa dijadikan contoh, bagaimana sebuah pemerintahan daerah bisa mencari peluang dari potensi yang dimilikinya. Lalu menetapkan strategi untuk mengembangkan semua sumber daya yang dimilikinya.
"Banyuwangi dalam pandangan kami giat berinovasi dan telah melakukan strategi digital marketing. Bila ini konsisten dilakukan, saya yakin Banyuwangi bisa segera masuk tourist map of the world," ujar Arief.
Sementara itu Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan penghargaan ini terasa spesial karena Banyuwangi disandingkan dengan korporasi nasional. Menurut Anas,= dari penghargaan ini secara tak langsung menunjukkan kinerja pemerintahan Banyuwangi layaknya sebuah perusahaan.
"Artinya, langkah kita dalam mengembangkan Banyuwangi dinilai tepat. Bagaimana kita mendefinisikan Banyuwangi, mencari potensi dan peluang yang ada, serta bagaimana kita memasarkan potensi pariwisata. Menurut mereka sudah seperti perusahaan," ujar Anas.
Terdapat 8 kategori dalam penghargaan marketing award tersebut. Selain Banyuwangi, sejumlah perusahan nasional terkemuka juga memperoleh penghargaan ini. Sebut saja layanan uang elektronik multiguna syariah pertama di Indonesia true money, Tokopedia, D'Cost, dan Go Jek.
"Namun hanya dua pemenang yang diberi kesempatan untuk mempresentasikan strategi pemasarannya, yakni Banyuwangi dan true money. Karena dua pemenang ini dianggap kreatif dalam memasarkan produknya," kata Anas.