"Kita tahu perkembangan Banyuwangi selama tujuh tahun ini cukup pesat. Ada banyak inovasi".
Merdeka.com, Banyuwangi - Berbagai program terobosan pelayanan publik yang dilahirkan Banyuwangi menjadi inspirasi tersendiri bagi Kementerian Keuangan. Kementerian di bawah kepimpinanan Sri Mulyani ini mengirimkan pegawai terbaiknya se-Indonesia ke Banyuwangi untuk menyerap daya inovasi di kabupaten tersebut.
Sebanyak 34 pejabat terbaik yang ke Banyuwangi itu adalah peserta executive training for the winner. Dipimpin widyaiswara ahli, Bjardianto Pudjiono, para pejabat tersebut bakal berada di Banyuwangi selama empat hari untuk menyerap semangat inovasi kabupaten berjuluk The Sunrise of Java tersebut.
"Para pegawai ini adalah para pimpinan yang berhasil menjadikan kantor pelayanannya sebagai percontohan di lingkungan Kemenkeu. Ada yang dari direktorat jenderal pajak, beacukai, kekayaan negara, dan perbendaharaan," jelas Anto, panggilan akrab Bjardianto, Rabu (5/9).
Anto mengatakan, Banyuwangi dipilih oleh kementeriannya sebagai lokasi pelaksanaan pelatihan pegawai terbaik karena beragam inovasi dan kreativitas yang berhasil diciptakan.
"Kita semua tahu perkembangan Banyuwangi selama tujuh tahun terakhir cukup pesat. Ada banyak inovasi. Tentu memang tidak bisa dibandingkan langsung dengan gemerlap kota besar, yang ingin kita serap adalah menyerap daya inovasinya. Banyuwangi ini bisa dibilang sebagai ikon inovasi pemerintah daerah di Indonesia," ujar Anto.
Anto mengatakan, ketika kali pertama menginjakkan kaki di Banyuwangi, rombongan langsung terpikat dengan terminal Bandara Banyuwangi yang hijau dan berarsitektur unik.
"Terminal bandaranya unik, didominasi kayu bekas, tanpa AC tapi hawanya sejuk. Keluar bandara, sawah-sawah hijau terhampar. Itu inovasi dalam pengembangan bandara. Inspirasi inovasi semacam inilah yang akhirnya membawa kami untuk training di sini," jelasnya.
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas menyambut hangat jajaran Kemenkeu yang berkunjung ke daerahnya. "Tentu kita saling menimba ilmu dan pengalaman. Kami sangat senang jika para pegawai terbaik Kemenkeu juga berkenan memberi suntikan inspirasi ke Banyuwangi," ujarnya.
"Teriring salam dan doa kami warga Banyuwangi untuk seluruh jajaran Kemenkeu dan Ibu Menteri Sri Mulyani yang terus bekerja keras mengelola keuangan negara, mengawal penerimaan negara, termasuk dalam mengelola dinamika nilai tukar rupiah yang penuh tantangan saat ini," imbuh Anas.
Anas mengatakan, inovasi adalah ruh bagi pembangunan daerah untuk meningkatkan kesejahteraan sosial-ekonomi warga.
Anas lalu mencontohkan sejumlah inovasi yang terus digeber Banyuwangi. Misalnya, ada program ”Rantang Kasih” yang mengirimkan makanan bergizi gratis tiap hari ke ribuan warga miskin berusia lanjut sebagai jaring pengaman bagi mereka.
Lalu ada pemberian uang saku tiap hari, bantuan biaya transportasi, dan tabungan untuk ribuan pelajar sehingga bisa membantu menekan pengeluaran orang tua. Ada pula sistem e-village budgeting dan e-monitoring system untuk mengawal pembangunan hingga tingkat desa.