"Misalnya, data warga miskinnya, sangat rinci berbasis geospasial seperti yang sudah kami jalankan selama ini," kata Anas.
Merdeka.com, Banyuwangi - Pemkab Banyuwangi resmi meluncurkan aplikasi 'Jalin Kasih' yang berisi sistem terintegrasi pengentasan kemiskinan berbasis geospasial. Peluncuran ini dilakukan Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas pada acara Musyawarah Perencanaan Pembangunan Kabupaten Banyuwangi, Kamis (15/3).
"Semoga ini bisa mempercepat pengentasan kemiskinan. Saat ini kemiskinan Banyuwangi 8,6 persen dari posisi lima tahun lalu yang masih tembus dua digit. Dan kita berharap bisa terus turun," ujar Anas.
Aplikasi 'Jalin Kasih' berisi data digital semua masalah kemiskinan. "Misalnya, data warga miskinnya, sangat rinci berbasis geospasial seperti yang sudah kami jalankan selama ini," kata Anas.
Aplikasi tersebut telah diuji coba beberapa waktu lalu, dan kini telah disempurnakan dengan sejumlah fitur. "Kita push biar 100 persen desa terekam, sekarang sudah 70 persen. Sisanya harus bulan depan terekam di aplikasi ini, sehingga siapa pun bisa bantu desa-desa itu," kata dia.
Anas mengatakan, aplikasi Jalin Kasih dirancang untuk memvalidasi semua data dan problem kemiskinan secara lengkap. Data penduduk miskin dikelompokkan berdasarkan program pengentasan kemiskinan yang sesuai untuk masing-masing individu.
"Sebelumnya kami punya data dasar, tetapi seiring dengan digitalisasi data, semua kami perbarui. Camat dan aparat desa kami instruksikan memvalidasi data. Dan ternyata memang ada perubahan," kata Anas.
Di aplikasi Jalin Kasih, data penduduk miskin dikelompokkan berdasarkan program yang sesuai kebutuhan masing-masing individu. Seperti ada warga yang butuh distribusi makanan bergizi dalam program Rantang Kasih, Gerakan Daerah Angkat Anak Muda Putus Sekolah (Garda Ampuh), Bedah Rumah, Jemput Bola Rawat Warga Sakit, atau beasiswa Banyuwangi Cerdas.
"Nah lewat aplikasi itu Anda bisa bantu kami di Banyuwangi mengentaskan warga miskin. Silakan pilih bantu dalam hal apa, apa donasi makanan bergizi, beasiswa, bedah rumah, dan sebagainya," ujarnya.
Di aplikasi itu juga disediakan menu lapor. Warga bisa aktif melaporkan bila ada warga lain yang perlu dibantu.
"Laporan ini nantinya akan kami cross check bersama tim. Validasi data juga kami lakukan secara periodik untuk memastikan akuntabilitas data, tidak perlu harus menunggu laporan dari warga," papar Anas.
Dengan membikin aplikasi itu, siapa pun bisa membantu mengentaskan kemiskinan di Banyuwangi.
"Rantang Kasih misalnya, kalau hanya program pemerintah daerah, jangkauannya mungkin cuma 2.000 warga. Kalau dikeroyok banyak orang, tentu lebih besar. Untuk mengajak orang, sistemnya harus mudah. Nah ini tinggal klik saja, dari seluruh dunia bisa bantu," katanya.