1. BANYUWANGI
  2. INFO BANYUWANGI

Mentan sebut kualitas bawang putih Banyuwangi lima kali lebih baik dari impor

"Ini bisa tanam kenapa harus impor. Kualitasnya, satu siung bawang putih dari Banyuwangi, setara dengan lima biji produk pertanian impor".

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman dan Bupati Anas . ©2018 Merdeka.com Reporter : Mohammad Ulil Albab | Kamis, 22 Maret 2018 14:09

Merdeka.com, Banyuwangi - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengatakan, kualitas bawang putih yang ditanam di lereng Gunung Ijen, Kecamatan Licin, Kabupaten Banyuwangi memiliki kualitas lima kali lebih baik dibandingkan bawang impor.

"Ini bisa tanam kenapa harus impor. Ini rasanya lebih enak daripada bawang impor. Kualitasnya, satu siung bawang putih dari Banyuwangi, setara dengan lima biji produk pertanian impor," ujar Amran saat meninjau Panen perdana benih bawang putih, Kamis (22/3).

Saat ini kata Amran, Indonesia masih mengimpor bawang putih hingga 600 ribu ton per tahun. Dari situ, pihaknya telah mewajibkan para importir untuk menanam bawang putih minimal 5 persen dari kuota impor yang diminta.

Amran optimis, penanaman bawang putih di Banyuwangi bisa menekan angka impor bawang putih selama ini, bahkan harus bisa mencukupi kebutuhan dalam negeri.

"Tidak semua daerah bisa ditanami bawang putih, masak bawang putih impor. Supaya tidak impor, tanam, selesai," kata dia.

Saat ini, sudah ada 116 hektare bawang putih di Banyuwangi yang dikelola importir CV Sinar Padang Sejahtera. Tiap hektarenya, bisa mencapai produktivitas panen hingga 15 ton.

"Hari ini kami keluarga besar petani Indonesia patut berbangga dan berbahagia, panen bawang putih. Kita harapkan jumlahnya terus meningkat," jelasnya.

Saat ini, kata Amran, Indonesia masih memiliki luasan tanaman bawang putih 15.000 hektare, meningkat dibanding sebelumnya pada tahun 2014 masih 1000 hektare. Sementara target agar bisa swasembada bawang putih, di Indonesia perlu ada luasan tanam hingga 60.000 ribu hektare.

"Minimal 2021 sudah swasembada, butuh 60 ribu hektare. Luasannya kecil sebenarnya, kalau mau tanam, pasti selesai," katanya optimis.

Direktur Pemasaran CV Sinar Padang Sejahtera, Fery Susanto menambahkan, dari luasan 116 hektare tanaman bawang putih di Banyuwangi, per tahunnya bisa panen hingga 4.000 ton dalam dua kali panen.

"Kami menanam bawang putih lokal jenis lemu hijau dan kuning yang ditanam," jelasnya.

Selama ini, sebagian besar importir mengambil produksi bawang dari Cina. Ukurannya lebih besar, namun urusan rasa lebih kuat bawang putih lokal Indonesia.

"95 persen Indonesia impor dari Cina. Bawangnya lebih besar, sementara di sini lebih kecil, tetapi di sini lebih pedas, lebih bagus," terang Fery.

Sementara itu, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas menyampaikan, selama ini, Banyuwangi juga terus mengembangkan agrowisata dengan pengembangan produk lokal. Pengembangan bawang putih di Banyuwangi, selain untuk mendukung swasembada pangan, juga memperkuat agro wisata.

"Banyuwangi sedang mengembangkan pariwisata berbasis agro. Terimakasih atas kunjungan Pak Amran semoga bisa mendukung pertanian di Banyuwangi," katanya.

(ES/MUA)
  1. Pertanian
  2. Info Kota
  3. Abdullah Azwar Anas
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA