Saat ini perpustakaan banyak dibangun di Banyuwangi.
Merdeka.com, Banyuwangi - Pemerintah Kabupaten Banyuwangi untuk pertama kali mengadakan Festival Sastra. Melalui event ini, generasi muda dan masyarakat diajak gemar membaca dan mencintai sastra. Ada beragam lomba seperti membaca puisi dan mewarnai gambar untuk Anak-anak TK.
"Kegiatan ini merupakan kegiatan upaya mengajak masyarakat untuk mengekspresikan imajinasi agar menjadi kreatif. Saya berharap, mampu merangsang minat baca, dan mendalami sastra," ujar Djadjat Sudratdjad, Plt Sekda Kabupaten Banyuwangi mewakili Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar membuka Festival Sastra, Rabu (26/4).
Festival Sastra berlangsung di Stadion Diponegoro mulai 26-30 April. Ratusan Anak-anak TK sudah terlihat berkumpul bersiap mewarnai buku gambar.
Monadi, Wakil Ketua Ikatan Gurut Taman Kanak-Kanak Indonesia, Banyuwangi menyebut ada 500 anak yang ikut serta dalam lomba menggambar. Anak-anak diharapkan memiliki keberanian mengeluarkan ide-idenya.
"Guru dan orangtua yang mendampingi tidak boleh mendekte, dibiarkan, tidak boleh didekte," jelas Monadi.
Apalagi, kata Monadi, kurikulum 2013 sudah dituntut untuk belajar di luar. Tidak hanya memberi edukasi anak lewat gambar dan tulis di dalam kelas. "Sehingga anak membandingkan, kalau hanya lewat gambar kan tidak bisa dibandingkan," tambahnya.
Sementara itu, Kepala Perpustakaan dan Kearsipan Banyuwangi, Abdul Kadir mengatakan, mengawali Festival Sastra ini, sudah ada lomba perpustakaan di tingkat desa dan pendidikan tingkat SLTA, agar minat baca masyarakat meningkat.
"Harapannya desa-desa memiliki perpustakaan layak, supaya minat baca meningkat. Sejak sebulan yang lalu, seluruh Kabupaten," jelasnya.
Kadir melanjutkan, minat baca di Banyuwangi saat ini sudah mulai meningkat, dilihat dari jumlah kunjungan ke perpustakaan.
Minat baca meningkat 200 persen. Kalau tahun kemarin, triwulan pertama, 7000 sekarang meningkat 30 ribu orang. Sebagian besar dari pelajar hampir 80 persen," jelasnya.
Salah satu upayanya, setiap siswa di sekolah di Banyuwangi saat ini sudah diwajibkan untuk berkunjung ke Perpusda sebulan sekali. "Dan dia harus merangkum. Kemudian kami juga ada perpustakaan keliling sampai 6 unit," lanjutnya.