1. BANYUWANGI
  2. KOMUNITAS

Kreatif, para bekas TKW di Banyuwangi terjun berwirausaha

Mereka membentuk Paguyuban Empu Rahayu.

©2017 Merdeka.com Reporter : Mohammad Ulil Albab | Selasa, 25 April 2017 19:33

Merdeka.com, Banyuwangi - Siti Lailiah (51), punya inisiatif mengajak para Eks TKW di desanya Temuguruh, Kecamatan Sempu, Kabupaten Banyuwangi untuk mandiri berwirausaha. Para Ibu-ibu eks TKW, diajak berkumpul membuat Paguyuban Empu Rahayu. Sebuah komunitas untuk berbagi kreativitas berwirausaha.

Ide Lailiah, berawal dari dirinya sendiri yang memutuskan hidup mandiri, setelah 12 tahun menjadi TKW di Timur Tengah. Saat terakhir pulang di kampung halamannya pada 2014, dia ingin mandiri berwirausaha di rumah.

Baru pada 2016, dia bersama 15 teman eks TKW di Desa Temuguruh mulai saling berbagi pengalaman mulai dari membuat makanan ringan, jamu herbal, dan kerajinan. Kelompok ini akhirnya mendapat support di bawah naungan Bumdes Desa Temuguruh.

"Ingin di sisa umur saya, mengajak bekas TKW yang sudah tidak mampu ke sana (kembali jadi TKW). Saya ajak membuat usaha di rumah, dengan naungan di bawah dengan Bumdes," ujar Lailiah di sela pelatihan pembuatan decoupage di Kantor Desa Temuguruh, Selasa (25/4).

Dari 15 anggota Eks TKW, saat ini sudah ada 25 orang yang berhasil mandiri membuat usaha dari belajar bersama. Anggotanya terdiri dari pensiunan TKW dan Ibu-ibu biasa yang memiliki potensi kreatif.

"Kami sangat terbuka bila ada yang mau bergabung dan belajar bersama. Sekarang saya sendiri sudah buka toko sederhana," ujarnya.

Dia melanjutkan, melalui kelompok Paguyuban Empu Rahayu dia mudah mendapatkan akses untuk pelatihan keterampilan.
Seperti saat ini, mereka mendapatkan pelatihan dari Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (Iwapi) untuk membuat decoupage dan cara merias.

Nurhayati (66), salah satu anggota Paguyuban Empu Rahayu sudah menjadi TKW di Arab Saudi sejak berusia 35 tahun. Dan Nurhayati baru pulang ke tanah air pada tahun 2014.

"Anak-anak sudah selesai kuliah semua. Sekarang saya ingin mandiri. Buat rengginang, di jual di toko," ujarnya.

(MH/MUA)
  1. Bisnis
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA