1. BANYUWANGI
  2. INFO BANYUWANGI

Menteri Susi ajak santri Banyuwangi jadi seperti dirinya

"Pendidikan formal itu penting, tapi tak kalah penting kita harus mendidik dan memintarkan diri sendiri dengan cara belajar".

Menteri Susi Pudjiastuti bagikan ikan pada santri/ Ahmad Suudi . ©2018 Merdeka.com Editor : Endang Saputra | Minggu, 04 November 2018 11:31

Merdeka.com, Banyuwangi - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti datang ke Pesantren Darussalam di Desa Karangdoro, Kecamatan Tegalsari, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur untuk mengikuti kegiatan Makan Ikan Bersama Santri di pesantren terbesar di Bumi Blambangan itu, Sabtu (3/11). Dalam acara itu Susi menyerahkan bantuan berupa 3 ton ikan secara simbolis kepada pengasuh pesantren.

Dalam kesempatan itu dirinya mengajak para santri untuk menjadi seperti dirinya, yang bisa mendapatkan kepercayaan menjadi menteri walaupun pendidikan formalnya hanya sampai kelas 2 SMA. Setelah itu Susi membagikan tips bagaimana belajar di luar kelas pendidikan formal agar tetap berkembang menjadi pribadi yang berkualitas dan memiliki banyak kemampuan.

Dia menyarankan semua santri untuk mengerahkan semua panca indera untuk belajar, menambah pengetahuan dan pengalaman diri sendiri. Selain itu santri-santri juga diminta banyak membaca, memanfaatkan akal, berlatih analisa, sehingga proses pembelajaran mampu menembus batas-batas panca indera.

"Pendidikan formal itu penting, tapi tak kalah penting kita harus mendidik dan memintarkan diri sendiri dengan cara belajar, membaca, mendengar, dan menggunakan akal kita," kata Susi di depan ribuan santri.

Dia lalu melanjutkan, hasil yang diperoleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) di bawah kepemimpinannya adalah berkat keprofesionalan yang dipegangnya. Keprofesionalan Susi dibangun dengan dua nilai yakin dedication atau tahan terhadap bujukan hingga praktik suap dan dignity atau kehormatan diri.

Dengan dedikasi dia konsisten pada undang-undang dan tugas sebagai pemimpin Satgas 115 sebagai yang menangani pencurian ikan di laut Indonesia. Sementara dengan dignity banyak orang menaruh hormat dan tidak meremehkan keputusan-keputusan yang memang dibuatnya berdasarkan amanah undang-undang.

Hasilnya hingga kini 10 ribu lebih kapal pencuri ikan laut pergi dari lautan Indonesia, dan 488 unit sudah dibom dan ditenggelamkan jadi rumah ikan di dasar laut. Indonesia menjadi negara penghasil ikan nomor 1 di Asia Tenggara dengan pertumbuhan ekspor ikan laut 11, 12, hingga 13 persen setiap tahun.

Laut Indonesia yang memiliki Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) hingga 380 kilometer dari pulau terluar, kesuburannya telah meningkat 300 persen. Sementara kesuburan laut negara lain turun 3 kali lebih cepat dari catatan perkiraan berdasarkan riset sebelumnya.

"Kenapa penenggelaman ikan berhasil mengusir kapal pencuri ikan? Karena tidak ada yang lebih ditakutkan pemilik kapal, daripada kapal mereka dihancurkan dan ditenggelamkan," kata Susi.

Selain itu dia mengajak santri-santri untuk gemar memakan ikan agar pintar dan berjanji memberikan ikan gratis rutin bulanan hingga mingguan. Namunpun begitu Susi meminta santri-santri bisa menyeleksi sendiri dan tidak mencontoh keburukan-keburukan yang dimilikinya.

Sementara Ketua Dewan Pengurus Pesantren Abdul Kholid Syafaat dalam sambutannya mengutip sebuah ayat dari kitab suci Alquran surat An Nahl ayat 14. Di antara isinya adalah laut diciptakan Allah agar manusia bisa menikmati ikan yang segar, perhiasan yang bisa dikenakan dan menjadi tempat bahtera bisa berlayar.

"Itu adalah landasan teori agama Islam betapa laut itu penting, menjadi tempat kita bisa mencari karunia Allah agar kita semua bersyukur kepada-Nya," kata Kholid.

(ES) Laporan: Ahmad Suudi
  1. Pendidikan
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA