1. BANYUWANGI
  2. INFO BANYUWANGI

Mobil bukan untuk gagah-gagahan, Bupati Anas tak berniat ganti mobil

‎"Mobil saya dua, Inova dan Avanz. Saya tidak minta ganti," kata Anas.

Avanza mobil dinas Bupati Anas. ©2016 Merdeka.com Reporter : Mochammad Andriansyah | Selasa, 12 April 2016 13:07

Merdeka.com, Banyuwangi - Sejak terpilih kembali sebagai Bupati Banyuwangi, Jawa Timur, untuk kali kedua di Pilkada 2015 lalu, Abdullah Azwar Anas ‎konsisten dengan mobil dinasnya: Toyota Inova dan Avanza. Meski mobil lama, dia tidak mau mengganti dua unit mobil P 1 PV, yang sama-sama berwarna hitam.

Ditanya soal tersebut, ‎suami Ipuk Fiestiandini ini mengaku, ada beberapa alasan kenapa tidak mengganti mobil dinasnya dengan yang baru. Salah satu alasan itu untuk solidaritas di lingkungan kerja Pemkab Banyuwangi.

‎"Mobil saya dua, Inova dan Avanz. Saya tidak minta ganti. Itu empat, lima tahun lalu masih saya pakai. Inova buat saya tugas-tugas luar kota, kalau sehari-hari saya pakai Avanza," terang orang nomor satu di Banyuwangi ini, Selasa (12/4).

Menurut dia, mobil dinas bukan untuk gaya-gayaan. ‎"Avanza yang saya pakai ini kan untuk solidaritas, bukan gaya-gayaan. Yang kedua, kalau untuk kegiatan sekitar sini, cukuplah dengan Avanza. Lagian mobilnya juga masih enak dipakai," katanya.

Lalu, apakah pejabat-pejabat lain di lingkungan Pemkab Banyuwangi, masih ingi naik Fortuner atau mobil mewah sejenisnya? Sementara bupati mereka tetap merakyat dengan Avanza dan Inovanya.

Jelas, apa yang dilakukan Anas ini bisa 'mengerem' niat kepala-kepala dinas atau kepala seksi untuk ganti mobil baru yang lebih 'oke rio'.

Di daerah, kendaraan menjadi image bagi pengendaranya. Mobil Inova, biasa dikendarai pegawai eselon dua, dan Avanza untuk eselon di bawahnya dan seterusnya. ‎

"Ini juga membiasakan, agar kepala dinas bangga dengan apa yang dimiliki. Karena mobil bukan untuk gaya-gayaan, bukan untuk gagah-gagahan. Kadang mereka enggak bangga naik Avanza, minder. Tapi kalau tidak kita yang mulai, wong bupatinya saja naik Avanza gak apa-apa," ucap Anas.

‎Kalaupun para kepala dinas tetap ingin ganti mobil baru, tentu tetap dengan mobil Avanza. Karena tidak mungkin mengendarai mobil mewah lebih dari yang ditumpangi bupatinya.

Terlebih lagi, beberapa hari lalu, saat berada di Istana Negara, para kepala daerah mendapat arahan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi), agar mengurangi belanja modal. Termasuk pembelian mobil dinas baru.

"Instruksi Bapak Presiden ini baik dan harus direspon. Jika ingin mobil baru dari uang pribadi ya silakan. Tidak dilarang. Mau pakai Fortuner kek, mau yang lain silakan. Asal bukan dari uang APBD. Jika dari uang APBD, ya jangan," ujarnya.

(MT/MA)
  1. Abdullah Azwar Anas
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA