1. BANYUWANGI
  2. INFO BANYUWANGI

Menengok kantor sederhana Bupati Anas‎ dan pendopo yang artistik

"Ini semua buatan lokal. Sudah 15 tahun, saya tidak pernah menggantinya. Ngapaian diganti," kata Anas.

Kantor Bupati Anas. ©2016 Merdeka.com Reporter : Mochammad Andriansyah | Selasa, 12 April 2016 13:51

Merdeka.com, Banyuwangi - Bupati Banyuwangi, Jawa Timur, Abdullah Azwar Anas, dikenal sederhana. ‎Selain suka bersepeda ontel dua hari dalam sepekan saat berangkat kerja, Anas juga konsisten dengan dua mobil dinasnya: Toyota Inova dan Avanza P 1 VP, yang sudah lama dipakainya.

Tak hanya itu, ‎bupati dua periode ini, juga penikmat seni. Ini terbukti dari terobosannya membangun Bumi Blambangan menjadi luar biasa sejak lima tahun terakhir ini, tak lepas dari kegiatan seni dan budaya.

Konsep Banyuwangi Festival, sukses mengangkat nama kabupaten dengan julukan the Sunrise of Java di mata dunia. Event tahunan yang digeber kali pertama pada 2012 lalu, itu konsisten membuktikan kekayaan seni dan budaya lokal. Sehingga mampu menarik minat pelancong datang ke Banyuwangi.

Masih ada bukti lain, betapa Anas mencintai kesederhanaan dan seni lokal daerah kelahirannya. Di ruang kerja bupati misalnya. ‎Ruangan berukuran sekitar 6 x 8 meter ini tak terlihat perabotan mewah produk luar negeri. Semuanya buatan asli putra daerah yang dia banggakan.

Kantor Anas, terbagi dua ruang, yaitu ruang kerja pribadi dan ruang rapat sekaligus ruang tamu. Saat Merdeka Banyuwangi masuk dalam ruang kerjanya, yang pertama terlihat adalah meja panjang dan kursi untuk rapat.

Di sisi kiri meja rapat atau di depan pintu ruang kerjanya, ‎terdapat kursi dan meja untuk tamu. Di ruangan yang terasa sempit itu, terdapat beberapa almari kecil untuk menyimpan barang-barang berharga, seperti piala dan piagam penghargaan.

Pada almari di sisi kanan meja rapat misalnya. Belasan piala dan piagam penghargaan berjajar di sana. Mulai dari Piala Adipura, hingga Piagam Best Individual Achiever Category Regional Leder Regene 2016.

Kemudian di ruang kerja pribadi Anas juga hanya diisi almari kecil dan meja-kursi, semuanya buatan lokal. "Ini semua buatan lokal. Sudah 15 tahun, saya tidak pernah menggantinya. Ngapaian diganti. Ini masih bagus. Lihat saja, masih bagus kan, tak ada yang rusak. Ini semua masih bagus," ucap Anas.

Pun begitu dengan bangunan Pendopo Shaba Swagata yang menjadi rumah dinasnya. Tanpa memugar bangunan aslinya, pendopo direnovasi dengan konsep artistik. Di depan bangunan pendopo terdapat taman 'cantik'.

Pada sisi kiri pendopo, terdapat bangunan musala yang unik dari kayu mirip gerakan sujud dan dikelilingi kolam penuh ikan koi.

‎Di belakang musala, terdapat ruangan mirip bungker yang disiapkan untuk menginap tamu-tamu negara. Bangunan ini, beratapkan taman yang langsung terhubung dengan tanah. Sehingga tampak seperti ruang bawah tanah.

Selanjutnya di area belakang pendopo juga dipercantik dengan taman, lampu taman gantung, Gasebo serta Rumah Osing di pojok kanan. Biasanya, area belakang pendopo ini, digunakan tempat menyambut tamu negara atau menggelar ramah-tamah.

 

(MT/MA)
  1. Info Banyuwangi
  2. Info Kota
  3. Abdullah Azwar Anas
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA