Mereka memperagakan pakaian yang dikenakan dan ditonton banyak orang, pejabat pemerintahan hingga pengguna jalan.
Merdeka.com, Banyuwangi - Fashion show di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, bukan hanya tentang kain, jahitan dan aksesoris melainkan juga pembangunan sumber daya manusia (SDM). Anak-anak hingga peserta dewasa melenggak-lenggok di pedestrian Taman Blambangan yang telah disulap menjadi catwalk.
Mereka memperagakan pakaian yang dikenakan dan ditonton banyak orang, pejabat pemerintahan hingga pengguna jalan yang menghentikan motornya untuk melihat sejenak. Mereka harus menampilkan busana masing-masing dengan tenang, dan tetap percaya diri.
"Acara ini digelar agar pembatik lokal, desainer lokal dan anak-anak model lokal percaya diri," kata Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas dalam sambutannya, Jumat (16/11).
Anas mengatakan pihaknya berharap anak-anak itu terus mengembangkan potensi diri di industri kreatif hingga membangun usaha sendiri. Kegiatan festival yang melibatkan ekonomi kreatif di Banyuwangi bertujuan membangkitkan jiwa enterpreneurship pemuda-pemudi kabupaten di ujung timur Pulau Jawa itu.
"Ini bagian dari upaya membangun enterpreneurship masyarakat lokal untuk bersaing di masa revolusi industri 4.0 ini," ujar Anas.
Festival Fashion on Pedestrian itu juga bertujuan memperlihatkan pentingnya pedestrian dan menghargai hak-hak pejalan kaki. Trotoar harus nyaman, bersih, dan digunakan dengan tertib, apalagi di kota wisata seperti Banyuwangi.
Menghargai hak pejalan kaki dan membangun kepercayaan diri anak-anak merupakan salah satu cara Pemkab Banyuwangi dalam mengumpulkan kepercayaan masyarakat. Mereka merasakan sendiri dampak positif dari program dan kegiatan pemerintahan daerah sehingga memberikan dukungan dan percaya pada itikad baik pemerintah.
"Inilah yang menyebabkan kita mendapatkan kepercayaan dari masyarakat," kata Anas.