1. BANYUWANGI
  2. INFO BANYUWANGI

Pendakian ke Gunung Ijen ditutup sementara

"Penutupan dilakukan sejak Kamis dini hari begitu ada laporan dampak gas ke sejumlah warga Bondowoso yang tinggal".

Gunung Ijen. ©2018 Merdeka.com Reporter : Endang Saputra | Jum'at, 23 Maret 2018 11:23

Merdeka.com, Banyuwangi - Kawasan Gunung Ijen masih ditutup untuk pendakian. Penutupan ini terjadi setelah Ijen mengeluarkan gas beracun Karbon Monoksida (CO), Rabu (21/3) lalu.

"Penutupan dilakukan sejak Kamis dini hari begitu ada laporan dampak gas ke sejumlah warga Bondowoso yang tinggal di sekitar aliran Sungai Banyupait yang berada di kawasan Ijen," kata Sumpena, Kepala BKSDA Wilayah V Jawa Timur, Jumat (23/3).

Sumpena mengatakan, penutupan pendakian ke Gunung Ijen untuk umum ini masih berlaku hingga hari ini hingga waktu yang belum ditentukan. Pihaknya masih menunggu hasil penelitian dari tim Vulkanologi PVMBG Bandung yang akan melalukan penelitian di Kawah Ijen.

"Setelah ada hasil dari uji tersebut baru kita akan evaluasi kembali status penutupan pendakian, apakah akan diperpanjang atau sudah bisa dibuka," kata dia.

Sumpena menjelaskan, fenomena bualan ini merupakan rutin setiap tahun saat hujan turun dengan intensitas tinggi. Tahun lalu, bualan juga muncul pada bulan Maret hingga Juni. Hal itu menyebabkan pendakian Gunung Ijen yang biasanya dibuka jam 01.00 dini hari baru dibuka pukul 03.00.

Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas meminta agar wisatawan dan penambang belerang mematuhi apa yang telah diinstruksikan oleh pihak BKSDA. Pihaknya juga meminta Badan Penanggulangan Bencana Daerah, aparat kecamatan, dan puskesmas di Kawasan Ijen yang masuk Kabupaten Banyuwangi untuk siap menghadapi segala kemungkinan.

"Kita berharap fenomena alam ini bisa segera berakhir, karena ini sepertinya juga siklus tahunan Ijen. Selebihnya biar pihak yang berkompeten yang menangani," kata Anas.

Kepada wisatawan, Anas mengatakan tidak perlu khawatir. Mengingat masih banyak destinasi wisata yang ada di Banyuwangi. Mulai dari pantai-pantainya, atraksi wisata, hingga wisata budaya Banyuwangi.

"Ijen masih bisa dinikmati, meski kita tidak harus mendaki mendekat ke kawahnya. Wisatawan masih bisa melihat Ijen dari kawasan desa yang ada di kaki Gunung Ijen," kata Anas.

"Bagi wisatawan, masih banyak destinasi lain untuk dinikmati. Nikmati pula kuliner dan kekayaan seni-tradisi Banyuwangi," imbuh Anas.

Sebelumnya, pada Rabu (21/3) malam, sebanyak 27 warga perkebunan Margahayu dan Watucapil, Bondowoso mengalami masalah kesehatan akibat menghirup gas yang diduga dibawa bersama aliran Sungai Banyupait. Gunung Ijen memang terletak di perbatasan Banyuwangi dan Bondowoso.

"Malam itu juga, kami bersama jajaran terkait di Bondowoso langsung menijau lokasi yang diduga sumber adanya gas tersebut. Dari pantauan kami, gas sudah menghilang. Bahkan pagi harinya (Kamis pagi) petugas kami yang mendekati kawah untuk melihat kondisi juga menyatakan gas sudah hilang, meski masih ada bualan (letupan kecil) di kawah," katanya.

(ES/ES)
  1. Abdullah Azwar Anas
  2. Wisata Gunung Ijen
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA