"Indonesia lumayan juga ngomongin push bike, dari Bondowoso kemarin ada yang juara di Malaysia," ujar Wawan.
Merdeka.com, Banyuwangi - Ajang Banyuwangi International BMX dimeriahkan oleh anak-anak usia 4-5 tahun yang masuk dalam kategori peserta push bike. Peserta push bike memikat kemeriahan penonton karena punya cara unik saat mengayuh sepeda kecilnya.
Sepeda push bike tidak dilengkapi dengan pedal, sehingga anak-anak hanya perlu mendorong laju kendaraannya dengan kakinya. Keseimbangan sepeda juga dikontrol dengan kedua kakinya.
"Indonesia lumayan juga ngomongin push bike, dari Bondowoso kemarin ada yang juara di Malaysia," ujar Kadispora Kabupaten Banyuwangi, Wawan Yadmadi, Minggu (15/7).
Dia melanjutkan, Banyuwangi telah memiliki akademi BMX untuk mempersiapkan atlet usia dini. Apalagi Banyuwangi sudah memiliki sirkuit standar internasional yang sudah diakui oleh Asosiasi Balap Sepeda Internasional (UCI).
"Animonya cukup tinggi untuk anak-anak. Adanya akademi BMX harapan kami, yang banyak balapan liar, bisa diarahkan ke sirkuit," jelasnya.
Hingga saat ini Ikatan Sport Sepeda Indonesia (ISSI) Banyuwangi telah melahirkan 55 atlet asal Banyuwangi.
"Kompetisi ini bisa membangkitkan animo untuk generasi muda Banyuwangi. Kalau akademi BMX sudah dua tahun ada di Banyuwangi," terangnya.
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas menyampaikan, pihaknya rutin menggelar ajang BMX sejak 2015 bukan semata-mata untuk sport tourism. Melainkan bisa menyatukan masyarakat Banyuwangi secara kultural, gotong royong turut serta menjaga lancarnya kegiatan.
"Supaya bisa menghibur dan memunculkan generasi baru yang dikenalkan sejak dini dengan kegiatan positif. Semoga ini bisa menjadi ruang edukasi untuk anak-anak di Banyuwangi," terangnya.
Banyuwangi Internasional BMX berlangsung selama dua hari,14-15 Juli. Ajang ini diikuti 225 atlet BMX dari lima negara di antaranya Australia, Jepang, Thailand, Malaysia dan Amerika.