"Kalau bicara jam terbang, Wiji mungkin kalah dengan pembalap Tiongkok dan Jepang. Kami juga harus mewaspadai Thailand".
Merdeka.com, Banyuwangi - Pembalap putri tim nasional (timnas) Indonesia Wiji Lestari kembali finish pertama di kelas junior women pada hari kedua Banyuwangi International BMX Competition 2018, Minggu (15/7) siang di Sirkuit Muncar, Banyuwangi. Hal yang sama juga diikuti pembalap putra timnas lainnya. I Gusti Bagus Saputra keluar sebagai pemenang pada kelas elite men.
Menjadi yang tercepat pada hari pertama, Wiji kembali tampil memukau sepanjang babak kualifikasi hingga final race pada hari kedua. Pembalap asal Blitar, Jawa Timur (Jatim) tersebut mengungguli dua rider asal Malaysia, yakni Shahirah Hashim (Terengganu) dan Siti Natasha Basri (Selangor Team).
Keberhasilan Wiji di Banyuwangi mengangkat optimisme tim nasional Indonesia pada Asian Games 2018, Agustus-September nanti. Wiji adalah pembalap yang dipersiapkan untuk menggantikan tempat Elga Kharisma. Wiji akan berduet dengan wakil Jawa Barat (Jabar), Cupi Novianti. Sebagai rider muda, Wiji harus bersaing ketat dengan pembalap-pembalap dunia lainnya.
"Kalau bicara jam terbang, Wiji mungkin kalah dengan pembalap Tiongkok dan Jepang. Kami juga harus mewaspadai Thailand," sebut Kabid Binpres PB ISSI Sugeng Trihartono, Minggu (15/7). Walaupun kalah jam terbang, Wiji diharapkan bisa membuat kejutan pada Asian Games 2018 nanti.
"Dengan rute yang ada, kami akan push kekuatan anak-anak. Kans kami masih terbuka. Anak ini masih muda, masih banyak kesempatan. Apalagi kami akan mendapatkan dukungan dari suporter. Itu strategi kami," sambung Tono, panggilan akrabnya.
Selain Wiji, rider tim nasional Indonesia lain yang sukses finish pertama adalah I Gusti Bagus Saputra. Pembalap asal Nusa Tenggara Barat (NTB) tersebut menjadi yang tercepat pada nomor elite men. Ia mengungguli M. Khabibur Rohman asal ISSI Kendal dan Kyle Green dari Australia.
Pertandingan final kelompok elite men diwarnai crash antara dua pembalap tim nasional Indonesia, yakni Toni Syarifudin dan Rio Akbar di tanjakan pertama. Walaupun sempat terjatuh, Toni berhasil melewati sejumlah pembalap internasional hingga finish keempat. Sedangkan Rio Akbar yang hari pertama finish di peringkat ketiga, melorot ke peringkat ketujuh.
Bagus, Toni dan Rio akan memperebutkan dua tempat untuk mewakili Indonesia di Asian Games 2018 nanti. Selain faktor kualitas, tim pelatih akan memilih pembalap yang bisa beradaptasi di sirkuit Asian Games 2018. "Semua punya kesempatan. Anak-anak akan fight untuk itu," tutur Tono.
Sementara itu, atlet blasteran Thailand-Amerika, Amanda Carr kembali finish pertama pada nomor elite women. Peraih medali emas pada Asian Games 2014 di Incheon, Korea ini mengungguli wakil Indonesia Cupi Novianti. Sementara posisi ketiga direbut Tifania Adine Almira Azaria asal Thrill Factory Racing Team.
Sementara itu, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas yang hadir dalam pertandingan tersebut mengaku senang dengan prestasi timnas Indonesia.
"Semoga prestasi di Banyuwangi ini, bisa menjadi bekal mereka untuk di Asian Games," kata Anas.
Anas mengatakan selain berbalut sport tourism ini, kejuaraan ini juga digunakan sebagai ajang pemanasan pembalap-pembalap Indonesia sebelum berlaga di Asian Games.
"Indonesia sebagai tuan rumah Asian Games, kami berharap agar atlet-atlet Indonesia bisa berprestasi dan mengharumkan nama bangsa," kata Anas.
Selain itu menurut Anas, dari kejuaraan ini banyak muncul pembalap-pembalap usia dini yang nantinya bisa regenerasi pembalap BMX.
"Kita lihat bersama, bagaimana anak-anak sangat antusias mengikuti kejuaraan ini. Bahkan Banyuwangi sudah punya akademi BMX," katanya.