1. BANYUWANGI
  2. KULINER

La Forest, kafe unik berkonsep edukasi di Banyuwangi

Kafe yang berada di jalan Raung tersebut juga mengusung konsep friendly atau bersahabat kepada setiap pelanggan.

©2016 Merdeka.com Reporter : Suci Rachmaningtyas | Jum'at, 20 Mei 2016 08:16

Merdeka.com, Banyuwangi - La Forest, kafe berkonsep unik dan friendly. Dikatakan unik karena selain berkonsep alam atau hutan, kafe di kecamatan Genteng, Banyuwangi tersebut memanfaatkan barang bekas seperti kontainer untuk menjadi daya tarik tersendiri.

Menurut pemilik kafe, Yusuf, pemilihan kontainer menjadi salah satu properti karena besi berukuran 12 meter tersebut sudah berjasa mengirimkan banyak barang. "Kontainer itu sudah jalan ribuan kilometer mengarungi lautan. Ini kan kita beli second ya, akhirnya mereka istirahat di sini," ujarnya kepada Merdeka Banyuwangi beberapa waktu lalu.

Selain berinterior unik, kafe yang berada di jalan Raung tersebut juga mengusung konsep friendly atau bersahabat kepada setiap pelanggan. Misalnya saja pada sistem pemesanan. Setelah pelanggan memesan dan membayar menu di kasir, setelah menu siap, pelanggan diwajibkan mengambil sendiri menu pesanan tersebut.

"Kami ingin mengajarkan 'selesaikan apa yg sudah kamu mulai'. Karena kami konsepnya di sini 'friendly'. Makanya tadi kan pas datang temen-temen (pegawai La Forest) nyambut 'friends is coming'. Jadi kita juga mengajarkan ke temen-temen bahwa customer itu bukan raja dan mereka tidak harus tunduk. Karena customer itu teman kami," terang Yusuf dengan nada optimis.

Selain mengajarkan tentang arti saling menghormati, La Forest memiliki misi sebagai pusat edukasi bagi enterpreneur muda. Dengan mengadakan beberapa event yang merangkul kawula muda, seperti pelajar SMP atau SMA di kota Genteng, diharapkan tumbuh jiwa bisnis atau wirausaha di benak mereka.

Pada bulan Juli mendatang, La Forest akan mengadakan Kids Enterpreneur Week, dengan mengajak anak-anak TK, SD, dan SMP. Yusuf dan istri ingin menanamkan pemahaman kepada generasi penerus bangsa bahwa cita-cita bukan melulu menjadi presiden atau dokter. Diharapkan, enterpreneurship akan mengakar di benak mereka sejak dini.

"Kalau anak TK sampai SD (kelas junior) itu lebih ke cooking class. Mereka bikin produk kita, misalnya bikin Curos. Dari bkin adonannya, nyetak-nyetaknya. Nanti mereka bisa jual di bazzar. Kalau kelas senior, dari kelas 6 SD sampe SMP itu kita bikin grup-grup. Mau punya perusahaan apa, mau jualan apa, trikmu gimana supaya jualanmu laku," tambah Yusuf.

Selain itu, tim La Forest juga akan mengajarkan cara tanam hidroponik. Tujuannya tak lain adalah mengedukasi bahwa bertani itu bukan sesuatu yang memalukan. Nantinya akan dilakukan pelatihan hidroponik untuk anak-anak SD di daerah Genteng.

"Di potnya nanti dikasih nama mereka. Mungkin dua hari sekali mereka datang untuk menyiram. Di situ kita juga ingin mengajarkan tanggung jawab kepada mereka. Kalau sudah berbuah atau panen, kita kasih reward," ujar pemuda kelahiran Banyuwangi tersebut.

Kafe yang buka sejak 22 Maret 2016 tersebut terus mengembangkan fasilitas yang ada. Misalnya saja seperti outbond for kids, mini golf, fly fox melintasi sungai Kalisetail di belakang lokasi kafe.

(MH/SR)
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA