"Kita lihat ada banyak calon mahasiswa dari pelbagai daerah ingin kuliah di Banyuwangi," kata Madyan.
Merdeka.com, Banyuwangi - Sejak memulai perkuliahan pada 2014, Universitas Airlangga (Unair) Banyuwangi, Jawa Timur, terus berbenah. Dalam waktu dekat, kampus yang berpusat di Surabaya ini segera membuka dua program studi (prodi) baru, yaitu kimia dan biologi.
Dua prodi untuk strata satu (S1) ini merupakan program penunjang wajib bagi fakultas kedokteran yang rencananya segera dibuka pada tiga atau empat tahun mendatang di Kampus Unair Banyuwangi.
"Jurusan kimia dan biologi yang akan kita buka pada 2017 nanti itu bisa menunjang rencana dibukanya fakultas kedokteran di Unair Banyuwangi," kata Wakil Rektor II Unair, Muhammad Madyan, Kamis (20/05).
Dia juga menerangkan, pihaknya juga berencana segera mempersiapkan beberapa prodi baru lainnya; seperti pariwisata, radiologi, fisioterapi, matematika, psikologi, komunikasi dan sastra Inggris.
Sementara itu, selain membuka dua prodi untuk S1, Unair Banyuwangi juga berniat membuka dua program magister (S2), yaitu Pengembangan Sumber Daya Manusia (PSDM) dan Kebijakan Publik yang akan disesuaikan dengan kebutuhan daerah.
Sayang, Madyan belum bisa memastikan kapan rencana pembukaan dua program baru untuk S2 itu akan dimulai. Namun, untuk program pascasarjana (S2) sendiri sudah dibuka tahun ini (2016). "Kami lihat saat ini Banyuwangi tengah fokus pada pengembangan SDM, makanya kami berniat membukan program ini untuk S2," katanya.
Kemudian untuk kebijakan publik, lanjut dia, pihaknya berharap program ini bisa mendorong peningkatan kualitas kebijakan publik di Tanah Blambangan demi kemajuan masyarakat.
"Memang untuk S2, resmi sudah kami buka tahun ini, tapi untuk dua program; pengembangan SDM dan kebijakan publik kita masih belum tahu kapan akan kita realisasikan," ucapnya.
Pembukaan jurusan baru baik untuk sarjana maupun pascasarjana ini, masih kata Madyan, karena animo masyarakat untuk kuliah di Banyuwangi meningkat.
"Kita lihat ada banyak calon mahasiswa dari pelbagai daerah ingin kuliah di Banyuwangi. Ini salah satu yang menjadi dasar membuka jurusan baru di sini," paparnya.
Terpisah, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengaku mengapresiasi dibukanya prodi baru di Unair tersebut. Sebab, rencana tersebut sejalan dengan keinginan Pemkab Banyuwangi untuk melibatkan dunia pendidikan dalam pembangunan wilayah.
"Riset-riset dan program pemerintah sekarang tidak bisa hanya ditangani Bappeda, kita perlu melibatkan institusi perguruan tinggi. Dari empat prodi yang sudah ada saja, saya lihat banyak mahasiswa Unair Banyuwangi yang sudah membantu masyarakat," ungkap Anas.
Anas melanjutkan, di Unair ada mahasiswa kedokteran hewan yang turut mendampingi warga Banyuwangi yang menjadi peternak. "Kemudian ada juga mahasiswa akuntansi ikut mendampingi UMKM untuk menerapkan sistem akuntansi sederhana. Ada juga mahasiswa budidaya perairan yang membantu budidaya lele dumbo di Banyuwangi," papar Anas.
Sedangkan masalah dibukanya program S2 di Unair Banyuwangi, Anas mengatakan rencana itu akan memberi dampak positif pada peningkatan kualitas SDM Banyuwangi. "Ini akan memberi dampak baik bagi kami untuk terus mengembangkan SDM di Banyuwangi," kata Anas menegaskan.
Perlu diketahui, sejauh ini ada 4 prodi sudah berjalan di Unair Banyuwangi, yaitu; kedokteran hewan, kesehatan masyarakat, budidaya perikanan dan akuntansi. Jumlah mahasiswanya sekarang sebanyak 321 orang dari 17 provinsi, seperti Jawa Tengah, Jawa Barat, Yogyakarta, Bali, DKI Jakarta, NTB, Jambi, Sumbar, Sulteng, NTT, Lampung, Kalbar, Sulsel dan Papua.
Setiap tahun peminat Unair Banyuwangi terus melonjak. Jumlah pendaftar melalui Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) mencapai tiga hingga empat kali lipat dari kuota.
Selain itu, Unair Banyuwangi juga memiliki 32 dosen tetap yang tinggal di Banyuwangi. Sedangkan untuk dosen pengajar program S2 yang dibuka tahun ini (2016), akan ditambah sejumlah guru besar dan pengajar yang minimal selevel doktor.