Dari hasil racikannya, pengunjung bisa menikmat kopi dengan rasa coklat.
Merdeka.com, Banyuwangi - Bagi pengunjung yang datang ke Festival Banjar Village, di Desa Banjar, Kabupaten Banyuwangi, selain bisa menikmati sensasi kopi uthek dan nasi lemang, juga bakal bisa menikmati kopi coklat.
Kopi Coklat yang diolah dari perkebunan rakyat Gombengsari, Kecamatan Kalipuro ini, disajikan oleh Nita Senduk, Owner di Gombeng Nirvana Coffe yang membuka stand di Festival Banjar Village.
Dia mengatakan, untuk mengangkat nilai jual kopi lokal di desanya memang butuh inovasi. Kopi Coklat dan kopi original yang dia produksi, merupakan hasil dari kebun kopinya sendiri seluas 8 hektare.
"Baru satu tahun ini coba buat produk olahan kopi sendiri. Sebelumnya ya dijual gelonggongan, usai petik langsung jual," ujar Nita kepada Merdeka Banyuwangi, Sabtu (8/7).
Dari situ, Nita membuat homstay dan Resto di rumahnya Desa Gombengsari untuk mengenalkan produknya kepada wisatawan.
"Petiknya harus merah, 70 persen sudah organik kebun kopi di Gombengsari sudah organik, karena di sana banyak ternak kambing," lanjutnya.
Kopi robusta dan eselsa milik Nita, diolah dengan coklat lokal Banyuwangi. Dari hasil racikannya, pengunjung bisa menikmat kopi dengan rasa coklat.
Satu kemasan kopi coklat dengan berat isi 250 gram, dijual dengan harga Rp 50 ribu. Sementara untuk harga seduhan siap minum, satu gelas dengan isi 150 mili liter dihargai Rp 15 ribu.
"Di sini kami juga menjual produk kopi lokal Gombengsari, agar bisa saling mendukung. Di sini ada Kopi Lego, Seblang dan Casela," ujarnya.