"Harapannya harga stabil, biasanya harga sebelum Hari Raya Idul Adha dan Idul Fitri meroket," kata Isha.
Merdeka.com, Banyuwangi - Badan Urusan Logistik, Sub Divre Kabupaten Banyuwangi menggelar lapak sembako murah di beberapa titik pusat perdagangan. Salah-satunya di area Pasar Banyuwangi, Jumat (25/8).
Wakil Kepala Bulog Sub Divre Banyuwangi, Raden Isha Wiyono mengatakan gelar sembako murah dari Bulog dilakukan untuk stabilisasi harga kebutuhan pokok, dengan prediksi seringkali terjadi lonjakan harga di pasar selama Bulan Idul Adha.
"Harapannya harga stabil, biasanya harga sebelum Hari Raya Idul Adha dan Idul Fitri meroket, sebelumnya ini ada antisipasi," ujar Isha kepada Merdeka Banyuwangi.
Gelar sembako murah ini, kata Isha, akan dilakukan hingga H-1 Hari Raya Idul Adha. Namun masih bisa diperpanjang bila ada permintaan dari masyarakat.
"Selain di Pasar Banyuwangi, ada 5 lima titik seperti di Ketapang dan Wonosobo," katanya.
Tidak hanya itu, upaya stabilisasi harga kebutuhan pokok di Banyuwangi, pihak Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) juga bekerjasama dengan Bulog.
"Sudah ada 38 BUMDes di Banyuwangi yang bekerjasama. Kami juga menggelar ada 250 RPK (Rumah Pangan Kita) di pasar-pasar," terangnya.
Harga yang diberikan Bulog dalam sembako murah ini, selisih antara Rp 500-1000 dibandingkan di toko atau pasar.
"Selisih harga kalau beras sekitar Rp 400, kalau minyak sekitar Rp 1000-an. Tepung selisih Rp 500 rupiah, beras selisih sekitar Rp 400 rupiah per kilo," terangnya.
Harga kebutuhan pokok yang dinilai rawan melonjak saat ini, seperti bawang putih, beras dan minyak goreng. "Kalau cabe tergantung cuaca kan," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Ketut Kencana Nirha mengatakan, setiap hari-hari besar seperti Idul Fitri dan Idul Adha harga sejumlah kebutuhan pokok memang seringkali mengalami kenaikan, karena tingkat konsumen meningkat.
"Selain Bulog, kami juga menggandeng BUMDes, yang sudah kerjasama. Jadi masyarakat di desa bisa mudah menjangkau sembako murah," kata Kencana.
Terus pantau aktivitas penimbunan sembako
Persoalan lonjakan harga kebutuhan pokok yang seringkali terjadi selama jelang hari raya, sudah berupaya ditekan. Salah satunya, mengontrol pihak-pihak yang sengaja memanfaatkan momentum untuk menaikkan harga, seperti menimbun kebutuhan pokok, atau memperlambat proses distribusi komoditi logistik.
"Setiap ada Satgas Pangan yang memeriksa tiap minggu di gudang-gudang. Bila ada penimbunan akan ditindak," ujar Kencana.
Satgas Pangan ini, merupakan instruksi dari pemerintah pusat untuk memantau stabilisasi harga pangan di daerah. Terdiri dari berbagai lintas elemen, mulai Disperindag, TNI, Polri, Kejaksaan, dan Dinas Pertanian.
Di sisi lain, Koordinator Pasar Banyuwangi, Safii mengatakan pihaknya setiap hari akan terus mengontrol pedagang dari kemungkinan upaya penimbunan.
"Setiap hari akan dikontrol, terutama pedagang yang asetnya banyak di gudang. Yang biasa rawan ditimbun sekarang bawang, garam dan ikan asin," ujarnya.
Safii menjelaskan, kategori jumlah wajar yang dimiliki pedagang saat ini, seperti garam berada di kisaran 5-10 kwintal dan beras rata-rata 10 kwintal. "Beras segitu untuk stok mereka selama satu minggu," terangnya.