"Kita dalam proses penting melakukan pengembangan kebudayaan dengan festival-festival. Kita dalam track yang benar".
Merdeka.com, Banyuwangi - Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan, banyaknya event tradisi dan budaya dalam rangkaian Banyuwangi Festival bertujuan untuk membuat masyarakat bahagia dan maju dalam berbagai bidang. Dia mencontohkan negara-negara Asia yang maju seperti Jepang, China dan Korea yang sangat maju justru karena melestarikan budaya mereka masing-masing.
Setidaknya 30 dari total 77 event Banyuwangi Festival 2018 berupa acara tradisi dan budaya seperti Gandrung Sewu, Tumpeng Sewu, Seblang, Angklung Caruk, atau Festival Angklung Paglak yang diselenggarakan di lapangan depan Bandara Banyuwangi Sabtu (4/8).
Anas mengatakan kebahagiaan masyarakat tidak hanya tergantung pada kemajuan ekonomi, pembangunan fisik, angka inflasi atau nilai-nilai ekonomi lain. Melainkan juga ditentukan pada bagaimana kita menjaga dan budaya asli lokal.
"Kita dalam proses penting melakukan pengembangan kebudayaan dengan festival-festival. Kita dalam track yang benar. Bagi Banyuwangi kebudayaan dan tradisi bukan masa lalu, tapi masa depan," katanya dalam pidato pembuka Festival Angklung Paglak.
Anas mengatakan melestarikan budaya dan tradisi merupakan upaya penting dalam menyongsong kemajuan daerah. Upaya itu dilakukan Banyuwangi dengan strategi festival disertai packaging acara yang menarik.
Bahkan Anas ingin agar budayawan Banyuwangi menggelar konferensi nasional tentang kebudayaan yang mengundang budayawan-budayawan Indonesia. Kini Banyuwangi dijadikan percontohan oleh Pemerintah Pusat karena dianggap memiliki strategi yang tepat dalam melestarikan kebudayaan dan tradisi asli masyarakat.
"Insya allah Desember nanti hasil konferensi budayawan itu disumbangkan kepada Bangsa, bagaimana membangun Bangsa Indonesia yang berbasiskan kebudayaan lokal," katanya.