1. BANYUWANGI
  2. PARIWISATA

Selama BEC, PKL diizinkan berjualan di atas trotoar jalan

"Pemda akan konsisten untuk melarang modern berdiri di Banyuwangi. Agar mbok nah, mbok yem, mbok tun, bisa terus berdagang," kata Anas.

Banyuwangi Ethno Carnival 2016. ©2016 Merdeka.com Reporter : Mohammad Ulil Albab | Sabtu, 12 November 2016 14:31

Merdeka.com, Banyuwangi - Bupati Banyuwangi, Jawa Timur, Abdullah Azwar Anas, memberi sambutan sekaligus membuka acara Banyuwangi Ethno Carnival (BEC) Banyuwangi 2016.

Anas mengatakan, pagelaran BEC dan 53 event tahun ini telah membuat perekonomian masyarakt Banyuwangi meningkat. Saat ini misalnya, hotel-hotel dan rumah makan di Banyuwangi penuh dan laris dipesan.

Sementara itu, di sepanjang jalan trotoar mulai dari Taman Blambangan sampai depan kantor Pemkab Banyuwangi, dengan jarak kurang lebih 2,5 Km, dipenuhi pedagang kaki lima. Mulai dari souvenir sampai kuliner dijual di sana.

Melihat antusiasme pertumbuhan di sektor UMKM tersebut, Anas mengatakan, khusus pada hari ini memang sengaja diizinkan untuk berdagang di atas trotoar.

"Hari ini saya lihat, sepanjang trotoar dipenuhi pedagang kaki lima. Bila hari biasanya kami larang, hari ini kami bebeaskan untuk masyarakat Banyuwangi. Kuliner kami tumbuh, hotel penuh, dari event yang kami kerjakan," ujar Bupati Anas dalam sambutannya, Sabtu (12/11).

Anas melanjutkan, saat ini banyak tamu undangan hadir. Mulai dari pejabat tingkat daerah sampai provinsi. Dalam sambutannya, Anas sekaligus mengenalkan sekilas tentang event dan pertumbuhan ekonomi di Banyuwangi.

"Teman-teman tamu dari Jabar, Tulung Agung, Forpimda, Anggota DPRD Jatim, dan masih banyak lagi yang tidak bisa saya sebut semua. BEC merupakan rangkaian festival dari 53 yang diselenggarakan Pemkab. Yang membedakan tahun ini tampilnya anak-anak menyampaikan budaya. Sesuai tema lokal yang disajikan berbeda setiap tahunnya," kata Anas.

Anas juga mengatakan, Pemkab Banyuwangi juga akan konsisten memproteksi keberadaan usaha kecil atau pasar tradisional. Caranya dengan melarang berdirinya mal serta pasar modern di dekat pasar tradisional.

"Pemda akan konsisten untuk melarang modern berdiri di Banyuwangi. Agar mbok nah, mbok yem, mbok tun, bisa terus berdagang. Pasar modern, mal-mal tidak boleh berdiri di dekat pasar tradisional, ini untuk memberi proteksi kepada pedagang tradisional. Alhamdulillah, pertumbuhan ekonomi bisa tumbuh. Tahun ini pendapatan masyarakat per kapita mencapai 37,6 juta per orang per tahun," kata Anas.

(MT/MUA)
  1. Festival Banyuwangi
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA