Mobil kawak itu pun disulap menjadi mobil multi fungsi, mulai menjadi ambulance hingga menjadi alat angkut apapun yang dibutuhkan warganya.
Pengadaan mobil tersebut muncul dilatarbelakangi kesulitan warga saat sakit dan membutuhkan ambulans. Lalu tercetus ide membuat mobil multi fungsi, khususnya yang bisa mengangkut warga sakit.
"Semua ini awalnya karena saya prihatin melihat warga yang sakit dan butuh ambulans untuk mengantarkan. Mereka mau sewa ambulans, namun sering terkendala biaya. Akhirnya saya memberanikan diri membeli mobil Chevrolet tahun 1980 dan memodifkasinya, semua hanya habis Rp 22 juta. Warga juga ada yang sukarela membantu melengkapi mobil tersebut, seperti sirene mobil," jelas Kepala Desa Gumirih Murai Ahmad.
Untuk menambah daya tarik mobil tersebut, Murai juga mem-branding mobil tersebut dengan sejumlah sticker bertuliskan program-program pemkab yang menyasar ke amsyarakat pedesaan. Mulai dari Smart Kampung, Garda Ampuh dan juga Tim Pemburu Kemiskinan.
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas pun mengapresiasi para kepala desa yang telah melakukan berbagai inovasi di daerahnya, termasuk Kades Gumirih tersebut. Untuk itu, Bupati Anas setiap bulan akan mengundang kades yang inovatif untuk berdialog, untuk berbagi pengalaman tentang pelayanan publik.
"Ini cara kami untuk bisa mengembangkan pelayanan ke masyarakat dengan melihat praktik di pemeritahan di desa. Selain juga bentuk apresiasi kepada para kepala desa yang memiliki inovasi yang kreatif dalam menerjemahkan smart kampung." kata Bupati Anas.
Kepala Desa Gumirih membuat pelayanan kendaraan serbaguna siap antar bagi warganya, yang juga berfungsi sebagai ambulance
Hak Cipta: © 2016 merdeka.com