Peserta pun diajak bersepeda santai mengelilingi Kota Banyuwangi.
Merdeka.com, Banyuwangi - Seratus cyclist dari 21 negara telah hadir di Banyuwangi untuk mengikuti even balap sepeda International Tour de Banyuwangi Ijen yang akan digelar 11 - 14 Mei. Sebelum menjalani kompetisi yang sengit, mereka diajak bersantai dan menikmati hawa pantai sambil melepas ratusan tukik (anak penyu) di Pantai Boom. Suasana pun seketika ceria saat para pembalap tersebut satu-satu melepaskan tukik dan melihat anak penyu tersebut mulai berkejaran di atas pasir pantai.
Para pembalap nampak kegirangan saat anak-anak tukik berkejaran menuju ombak. Mereka pun menyemangati para tukik agar bisa masuk ke air. Hampir semua pembalap juga mengeluarkan ponselnya untuk merekam aksi tukik yang bersusah payah menuju air.
"Saya sangat senang ini sesuatu yang unik dan pertama kali bagi saya. Saya tidak pernah membayangkan akan balapan sepeda tapi diajak melepas anak penyu," kata Gerard Wild, salah satu pembalap dari tim Swiss Wellness, Australia.
Tukik-tukik yang dilepas tersebut merupakan jenis abu-abu atau penyu lekang. Mereka adalah hasil penangkaran telur penyu yang selama ini mendarat untuk bertelur di Pantai Boom, pantai kebanggaan warga Kota Banyuwangi. Penangkaran telur penyu ini berada di dalam area pantai. Dengan melepas anak-anak penyu ini, para cyclist diharap ikut terlibat dalam upaya pelestarian penyu yang merupakan salah satu satwa yang dilindungi.
Usai melepas tukik di Pantai, para pembalap kemudian diajak menikmati suasana kota Banyuwangi dengan bersepeda santai di Cycling for All. Acara ini diikuti Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, ratusan cyclist dan official ITdBI 2016, serta ribuan penghobi sepeda. Mereka bersepeda bersama dengan menempuh rute 10 kilometer mengelilingi wilayah perkotaan Banyuwangi.
Cycling For All sekaligus digelar sebagai penanda diawalinya lomba balap sepeda kategori 2.2 ini. Selain juga sebagai kampanye hidup sehat dengan bersepeda.
"Kami ingin menjadikan bersepeda sebagai bagian dari lifestyle masyarakat Banyuwangi. Selain dapat menjaga kebugaran tubuh, sepeda mengurangi polusi udara. Juga ajang untuk memperkenalkan pembalap ITdBI kepada masyarakat Banyuwangi,” ujar Anas.
Para peserta bersepeda menempuh rute sejauh 10 kilometer start dari Pendopo Sabha Swagatha Blambangan dan finish di Taman Blambangan Banyuwangi.
Usai finish di Taman Blambangan acara akan dilanjutkan dengan pembukaan ITdBI 2016 di lokasi yang sama. Balap sepeda International Tour de Banyuwangi Ijen telah menjadi agenda rutin (calendar of event) Persatuan Balap Sepeda Internasional (Union Cycliste Internationale/UCI) akan digelar pada 11-14 Mei mendatang. ITdBI telah mendapatkan peringkat ”excellent” dari UCI yang menjadikan ITdBI masuk sebagai tujuh kejuaraan balap sepeda terbaik di Asia dan menjadi yang terbaik di Indonesia.
ITdBI 2016 terdiri atas empat etape sepanjang 567 kilometer. Rute ini ditempuh dengan melintasi berbagai destinasi wisata, mulai wisata pantai, perkebunan, sentra pertanian, city tour hingga kaki Gunung Ijen, gunung berapi aktif yang terkenal di dunia dengan fenomena api biru alias ”Blue Fire”-nya.
ITdBI 2016 ini akan diikuti 100 pembalap dari 21 negara. Para pembalap tersebut tergabung dalam 20 tim yang terdiri atas 14 tim luar negeri dan 6 tim dalam negeri.
Event ITdBI yang telah memasuki tahun kelima ini akan memperebutkan hadiah Rp 1,5 miliar dengan beberapa kategori. Klasemen umum individual (Yellow Jersey), red jersey untuk juara umum tanjakan (best KOM), Green Jersey (best sprint classification), dan White Jersey (best Indonesian rider).