Banyuwangi gelar pertunjukan kolaborasi drumband-musik etnik untuk tarik wisatawan

Merdeka.com, Banyuwangi - Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, kembali menggelar pawai drumband yang dikolaborasikan dengan musik etnik. Festival yang melibatkan pelajaran-pelajar TK hingga SMA itu bertujuan menciptakan daya tarik pada wisatawan.

Kepada Merdeka Banyuwangi, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan unsur musik etnik dari suara kendang, gamelan, terbang, dan gong memberikan kesan berbeda dari drumband biasa.

"Drumband yang modern dikolaborasikan dengan musik-musik lokal. Pengenalan di telinga maupun di visual akan lebih mudah dan lebih nyaman," kata Anas, Minggu (4/3).

Dia juga berencana untuk mengolaborasikan drumband dengan musik hadrah dalam Festival Santri Banyuwangi yang sedianya akan digelar Oktober 2018. Anas meminta pelaku seni musik Banyuwangi untuk mulai mencari paduan antara drumband dan musik pengiring sholawat itu.

"Sehingga akan ada kolaborasi yang menarik dan lebih meriah dengan nuansa sholawat," katanya lagi.

Ketua Pengurus Besar Persatuan Drum Band Indonesia (PDBI), Kombes Pol Drs Joko Sarwoko turut hadir dan menyampaikan apresiasinya pada Banyuwangi yang terus berinovasi drumband. Dia berharap Banyuwangi menjadi pioner kompetisi kejuaraan drum band etnik skala nasional.

"Ini adalah kreasi yang luar biasa yang harus terus dikembangkan dan patut dicontoh daerah lain," kata Joko.