Acara ini diikuti sebanyak 200 orang dari komunitas kopi lokal.
Merdeka.com, Banyuwangi - Dukung kreativitas industri kopi lokal, Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) menggelar 'Forum Peningkatan Kreativitas dan Akses Permodalan Industri Kopi Lokal' di Gedung Wanita Paramitha Kencana Banyuwangi. Talkshow tersebut merupakan bagian dari pengembangan sektor kuliner yang dilakukan Bekraf untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi kreatif nasional.
“Ini upaya kami untuk memberikan nilai tambah terhadap kopi lokal. Kami ingin mengubah kopi Indonesia dari sekedar biji menjadi brand yang tak hanya diminati pasar lokal, namun juga dunia,” kata Wakil Kepala Bekraf, Riky Pesik saat membuka acara tersebut, Sabtu (17/12).
Peserta diberikan wawasan tentang cara melakukan usaha di bidang industri kopi. Tujuannya untuk mengubah mindset pelaku usaha yang terbiasa menjual kopinya dalam bentuk biji kopi sehingga nilai jualnya rendah.
“Misalnya kita jual biji kopi Rp 100 ribu per kilogram, lalu dikemas dan dibranding pihak luar. Saat dijual lagi harganya bisa mencapai Rp 250 ribu per kilogram. Berapa nilai tambah yang mereka dapatkan, lebih dari separuh kan? Kalau ini semua kita yang kerjakan akan sangat besar manfaatnya bagi perkembangan ekonomi kreatif kita. Masyarakat pasti lebih sejahtera. Ini yang akan kita perjuangkan,” ujarnya.
Nilai tambah yang dimaksud dapat berupa brand atau packaging produk yang menarik dan mengikuti selera pasar. Selain itu, mencoba mengolah kopi menjadi bentuk produk lainnya.
Acara ini diikuti sebanyak 200 orang dari komunitas kopi lokal. Mereka adalah pelaku usaha, petani, mahasiswa dan masyarakat pecinta kopi.
Selain wawasan tentang cara melakukan usaha di bidang industri kopi, peserta juga dibekali terobosan pendanaan untuk memulai maupun meningkatkan usaha.